Isyana, Raisa, Dian Sastro, dan Vanesha "Bikin" Busana di Cottonink...

Aktris cantik ini mulai dikenal luas sejak muncul sebagai pemeran tokoh Cinta dalam film layar lebar "Ada Apa Dengan Cinta" di tahun 2002 silam.

Selain Dian, kaum milenial tentunya juga sangat mengenal Vanesha Prescilla, bukan? Aktris yang namanya melejit usai membintangi film Dilan 1990.

Dari bidang musik, sosok Raisa dan Isyana Sarasvati tak diragukan lagi telah berhasil merebut hati masyarakat Indonesia dengan lagu-lagunya yang easy listening.

Kehadiran keempat perempuan sosok inspiratif tersebut mendorong label busana Cottonink menggagas sebuah proyek kolaborasi busana, sekaligus merayakan ulang tahun yang ke-10.

"It such a journey. Bukan hanya untuk kami, tapi semua perempuan Indonesia."

"Di tahun ke-10 dengan bangga kami tampilkan kolaborasi dengan empat figur perempuan Indonesia yang menurut kami dapat mewakili, siapa sih perempuan Indonesia itu."

Hal itu diungkapkan Brand & Marketing Director Cottonink, Ria Sarwono pada perayaan 10 tahun Cottonink di GoWork Pacific Place, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Selain mewakili perempuan Indonesia, empat figur tersebut mewakili usia yang berbeda-beda. Kisaran usia yang disasar dari koleksi ini juga cukup luas, yakni 20-40 tahun.

Menariknya, kolaborasi tersebut membebaskan masing-masing figur untuk menjadi dirinya sendiri.

Mereka terlibat dalam keseluruhan proses pembuatan koleksi, mulai dari pemilihan bahan, desain, hingga tahap akhir.

Sehingga, koleksi busana yang diluncurkan benar-benar sesuai dengan pribadi masing-masing tokoh.

"Kami tidak berusaha membuat mereka menjadi orang lain. Kalau ada yang bilang 'mereka enggak desain, ya?' No. Mereka sangat (ikut) mendesain," ucap dia.

Koleksi empat ikon perempuan Indonesia tersebut akan tersedia selama tiga bulan dan diluncurkan ke publik secara bergantian.

Koleksi Isyana akan dijual terlebih dahulu, sedangkan koleksi Raisa akan dikeluarkan terakhir pada November 2018.

Lebih dekat dengan idola

Setiap koleksi dirancang sesuai dengan gaya berpakaian masing-masing ikon.

Koleksi Isyana, misalnya, banyak menyertakan pola garis (striped), bunga, cenderung berwarna tanah, serta mengusung color blocking (tabrak warna).

Pilihan warna, motif, dan bahan disesuaikan dengan preferensi setiap ikon.

Untuk koleksi Isyana, Cottonkink menyediakan pakaian dengan bahan corduroy sesuai permintaan Isyana.

"Kenapa corduroy, aku merasa asik aja. Bisa nunjukin tomboy-nya kalau pakai corduroy," kata Isyana.

"Untuk para pembeli, semoga bisa ngerasa dekat sama aku dan para penggemar musik aku juga."

Sementara, koleksi Vanesha akan banyak bermain dengan motif serta bahan yang nyaman.

Creative Director Cottonink Carline Darjanto menjelaskan, preferensi tersebut disesuaikan dengan kesukaan Vanesha dengan gaya yang kasual.

"Dia memilih bahan yang adem, kebanyakan print dari bahan rayon kombinasi katun," tutur dia.

Selanjutnya, koleksi Dian Sastro dan Raisa ditujukan bagi pelanggan yang lebih dewasa.

Koleksi Dian, sesuai dengan keinginannya, akan berkarakter lebih bold dan mengusung warna monokrom.

Beberapa pakaian dari koleksi Dian juga memiliki gaya boyish yang juga memiliki unsur feminin.

"Dian sudah tahu sejak awal koleksinya ingin seperti apa."

"Dia memilih color tone monokrom. Bisa dipakai ke kantor, hangout, jadi koleksinya sangat versatile," tuturnya.

Sedangkan koleksi Raisa disesuaikan dengan suasana liburan akhir tahun dan mengusung tema resort.

Menurut dia, Raisa menyukai gaya pakaian yang santai namun memiliki fitur di bagian pinggang.

Pelantun lagu "Kali Kedua" itu kurang menyukai baju dengan potongan yang terlalu lurus.

Salah satu fitur yang diutamakan pada koleksi Raisa adalah 3D laser cut.

"Untuk salah satu baju yang special di-request Raisa, dia ingin baju dengan 3D fabric," ucap Carline.