Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tekan "Snooze" pada Alarm Buruk bagi Kesehatan, Apa Alasannya?

Mereka yang masuk kategori kedua seringkali juga malah meraih bantal, untuk kemudian menutupi telinga mereka agar tak lagi mendengar suara yang "mengganggu" itu.

Nah, jika kamu termasuk kategori kedua, waspadalah, karena kebiasaan tersebut ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Tak main-main, produk kesehatan tidur, Sleep, sedang melobi agar tombol "snooze" dihapus dari sistem operasi terbaru Apple.

Ya, sebabnya tak lain adalah karena para pakar menyakini fitur tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Pakar syaraf Matt Janes menjelaskan alasannya lebih lanjut.

Dia mengatakan, ketika alarm berbunyi di pagi hari, kita akan terbangun dari waktu istirahat yang nyenyak.

Reaksi kaget tersebut secara cepat memicu sistem syaraf simpatik, respons fight or flight (yang muncul ketika diri merasa terancam) pada sistem syaraf otonom.

Jika kamu menekan tombol "snooze" dan kembali tidur, saat alarm berbunyi beberapa menit kemudian, respons fight or flight itu akan kembali muncul.

Jadi, menekan tombol "snooze" berkali-kali sama saja dengan menyerang otak dan tubuhmu sendiri. Sebab, sistem tersebut didesain hanya untuk periode terbatas.

Kebiasaan itu juga memperburuk efek fisiologis negatif pada tubuh, termasuk bagaimana tubuh melepas kortisol, yang jika dibiarkan akan memicu peradangan pada basis sel.

"Situasi ini bisa memicu penyakit kronis, termasuk depresi," kata Janes.

Jadi, jika kamu tetap ingin menjalani aktivitas harian dengan segar, cobalah untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

Kamu bisa mulai dengan menyetel alarm untuk 10 menit lebih panjang. Tidurmu lebih panjangm namun kamu meningkatkan urgensi atau kemungkinan untuk terbangun dengan cara yang tepat.

Kedengarannya tidak sulit, bukan?

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/20/070000420/tekan-snooze-pada-alarm-buruk-bagi-kesehatan-apa-alasannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke