Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Mengurangi Lemak Perut menurut Pakar

Betapa tidak, memilikinya bisa membuat tubuh terlihat makin menarik dan sedap dipandang, yang membuat kepercayaan diri meningkat.

Kendati demikian, mempertahankan bentuk perut hingga terus rata bukanlah hal mudah.

Pasalnya, lemak perut mudah sekali terbentuk jika kita tidak menerapkan gaya hidup sehat dan olahraga rutin.

Namun tak perlu khawatir. Meski tidak bisa disebut mudah, sebenarnya ada beberapa cara untuk membakar lemak perut yang diakui para ahli.

Dilansir dari Forbes, berikut daftarnya.

Hindari ngemil tengah malam

Meski nampak menggoda, mengemil sebaiknya tidak dilakukan di malam hari dan kita perlu menutup jendela makan sedini mungkin.

“Penelitian menunjukkan bahwa makan sesuai dengan jam tubuh dan ritme sirkadian alami membantu mengurangi penyimpanan lemak,” kata ahli diet terdaftar Elizabeth Ward, yang juga merupakan salah satu penulis buku The Menopause Diet Plan: A Natural Guide to Hormones, Health, and Happiness.

Ward pun mengatakan bahwa makan di saat tubuh dapat mengolah makanan lebih baik, yaitu pagi dan siang hari, akan membantu tubuh mengendalikan berat badan.

"Jika menambah asupan kalori di malam hari, akan sulit bagi Anda untuk mencegah kenaikan berat badan," ujar Ward.

Ia menambahkan bahwa ini adalah respon hormonal yang berhubungan dengan insulin, yang membersihkan glukosa dari darah dengan lebih baik di pagi hari.

Jadi, sebaiknya hentikan ngemil setelah makan malam ya.

Perhatikan asupan karbohidrat

Lemak makanan mungkin sering disebut sebagai penyebab naiknya berat badan.

Namun, kemungkinan besar karbohidrat lah yang memicu bertambahnya lemak perut.

"Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengubah persepsi orang-orang bahwa lemak perut bukan hanya diakibatkan oleh es krim dan potongan daging, ini benar-benar disebabkan karena modifikasi karbohidrat," tambahnya.

Ward pun mengatakan bahwa sebenarnya kita tidak perlu mengikuti pola makan rendah karbohidrat, tetapi sebaiknya mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana seperti jus buah dan kue.

Lalu sebaliknya, cari karbohidrat yang juga mengandung serat seperti sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian.

Lalu usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 25 hingga 30 gram serat per hari.

Selain itu, kita bisa bereksperimen dengan asupan pati. Pasalnya, meski beberapa orang cocok dengan kentang, oat, nasi, dan roti gandum, sebagian orang tidak cocok dengan pati di dalamnya.

“Pati bisa seperti bahan bakar roket untuk mendorong resistensi insulin. Saat tubuh tidak bisa merespons insulin dengan baik, hal itu bisa memicu pra-diabetes dan diabetes tipe 2," kata Kroll.

Untuk melakukannya, bisa melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang seperti jalan cepat atau bersepeda santai selama 150 atau 75 menit aktivitas berat.

Misalnya berlari dan bermain bola basket per minggunya, dengan setidaknya meluangkan dua hari untuk aktivitas penguatan otot.

Isi piring dengan protein

Memnambahkan protein tanpa lemak setiap kali makan akan membantu kita merasa kenyang lebih lama.

Hal ini juga mencegah kita untuk mencari karbohidrat olahan seperti keripik, biskuit, kue, permen, atau makanan yang mengandung lemak trans.

Jadi, Ward menyarankan agar kita mengonsumsi setidaknya 20 hingga 30 gram protein setiap kali makan berat dan 10 gram protein pada setiap kali menyantap kudapan.

Tidur dengan baik

Kurang tidur bukan hanya akan merusak seluruh hari kita, namun juga membuat penumpukkan lemak perut.

Itu dibuktikan dengan sebuah studi di jurnal Sleep, yang menemukan bahwa tidur kurang dari lima jam setiap malam dapat dikaitkan dengan peningkatan akumulasi lemak visceral dan subkutan yang signifikan pada di orang dewasa berusia lebih muda dari 40 tahun.

“Tidur yang buruk dikaitkan dengan akumulasi lemak tubuh serta resistensi insulin. Namun tidur yang baik dan pengurangan stres dapat membantu menghilangkan lemak,” kata Kroll.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/08/060505520/5-tips-mengurangi-lemak-perut-menurut-pakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke