Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Musik Bisa Jadi Alat Pereda Stres yang Efektif, Ini 6 Alasannya

KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin merasa lebih rileks setelah mendengarkan musik tertentu saat merasa bosan atau stres. Tak heran jika ada anggapan bahwa musik bisa jadi "alat penghilang stres" yang efektif.

Lantas, apa benar musik memiliki pengaruh yang signifikan dalam meredakan stres?

Cara musik meredakan stres

Sudah banyak studi yang mengungkap bahwa musik memiliki kemampuan untuk memengaruhi suasana hati, emosi dan respons kita dalam meredakan stres.

Salah satu alasan yang meyakini efek tersebut adalah musik dapat membantu mengurangi stres karena efek relaksasinya.

Dalam kondisi tubuh yang rileks, saraf otonom cenderung berada dalam mode "relaksasi" yang kemudian memicu penurunan aktivitas saraf simpatis yang bertanggung jawab atas ketegangan dalam menghadapi situasi stres.

Kemudian ada pula beberapa hal lain yang membuat musik dapat dijadikan alat penghilang stres yang cukup efektif. Berikut pemaparan selengkapnya, sebagaimana dilansir Psychology Today.

1. Efek dari relaksasi tempo

Tempo musik dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam melawan stres. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik bertempo lambat dan bernada rendah dapat membantu menenangkan orang yang tengah merasa stres.

Musik yang seperti itu dapat berkontribusi memicu efek relaksasi hingga memperlambat detak jantung.

Beberapa jenis musik dengan tempo lambat (60 hingga 80 bpm) itu seperti musik meditatif atau jazz yang lembut.

2. Instrumental pada musik

Musik instrumental memiliki efektivitas yang lebih tinggi dalam menghilangkan stres daripada musik yang dilengkapi lirik.

Para ahli percaya bahwa instrumen atau alunan irama pada musik tanpa lirik bisa memberikan efek relaksasi yang lebih baik.

Karena itu pula, para terapis musik di layanan kesehatan biasanya merancang program musik khusus instrumental untuk membantu meredakan stres dan ketegangan yang dialami pasien.

3. Pengalih perhatian

Musik seolah-olah menyediakan sarana untuk "melarikan diri". Irama yang kita dengar itu dapat menjadi distraktor yang bisa mengalihkan perhatian dari peristiwa yang memicu stres ke sesuatu yang lebih menyenangkan.

Efek pengalihan itu juga yang membuat musik bisa memengaruhi suasana hati kita ketika mendengarkannya.

4. Musik memantik kesenangan

Musik juga terbukti memiliki keterkaitan dengan perasaan senang.

Musik yang kita dengar mampu memberikan kesenangan dan meningkatkan emosi positif yang berdampak pada pengurangan stres.

Secara umum, terlibat dengan musik dapat memicu respons biologis dan psikologis yang mirip seperti makanan, seks dan uang.

5. Hubungan sosial

Mendengarkan musik di hadapan orang lain dapat memperkuat efek pengurangan stres dari intervensi musik.

Pasalnya musik ini memfasilitas hubungan dan ikatan sosial. Salah satu contohnya ketika kita bernyanyi bersama yang terbukti dikaitkan dengan pelepasan neurotransmitter endorfin dan oksitosin.

Kedua hormon itu berperan dalam membangun ikatan dan hubungan emosional dengan orang lain.

6. Preferensi setiap individu

Efektivitasnya dalam meredakan stres sebenarnya dapat dipengaruhi juga oleh preferensi setiap individu.

Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik yang kita pilih sendiri lebih terasa menyenangkan daripada musik yang dipilih orang lain.

Tak heran jika beberapa orang mungkin merasa lebih baik jika mendengarkan musik rock, karena alunan musik yang disukainya itu bisa membawa pengaruh pada suasana hatinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/10/190000120/musik-bisa-jadi-alat-pereda-stres-yang-efektif-ini-6-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke