Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Mendidik Anak agar Tak Egois

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Memiliki sifat egois bisa membawa dampak buruk terhadap diri kita. Itu sebabnya, penting untuk mendidik kepada anak sejak dini agar mereka tidak bersikap egois terhadap orang lain.

Sifat egois ini juga bisa mengarahkan anak pada perilaku rakus atau serakah. Seperti yang diperlihatkan oleh tokoh buaya dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua episode “Dongeng Buaya yang Serakah” dengan tautan dik.si/DopingSerakah.

Egoisnya Anak Berdampak Buruk pada Orang Lain

Banyak orangtua yang justru menormalisasi perilaku anak-anak yang serakah. Misalnya, membiarkan sang anak memegang barang orang hingga merusaknya. Padahal, jika dibiarkan perilaku ini justru membuat anak semakin bertindak seenaknya.

Itulah mengapa, peran orangtua dalam mengawasi dan mengajarkan anak di sini sangat penting. Pasalnya, anak akan bertumbuh kembang sesuai dengan pola asuh yang diajarkan oleh orangtuanya.

Penelitian Warneken dari Universitas Michigan menemukan bahwa sejak dini anak-anak sebenarnya telah menunjukkan perilaku altruistik, yaitu naluri untuk menolong atau peduli terhadap orang lain tanpa mementingkan diri sendiri.

Mayoritas anak-anak secara spontan senang membantu tanpa harus diminta. Hal ini membuktikan bahwa argumen bahwa manusia itu egois belum tentu benar. Jika mendapat pengasuhan yang tepat, sifat altruisme ini pun akan berkembang sehingga anak tak akan merugikan orang lain.

Mengapa Anak Bisa Jadi Egois?

Melansir Parenting, ada beberapa hal yang menyebabkan anak berlaku egois. Pertama, orangtua terlalu memanjakan anak sehingga ia tak pernah mau melihat sudut pandang lainnya.

Kedua, ada anak yang diabaikan sehingga kasih sayangnya tak terpenuhi. Hal ini bisa membuat anak jadi sosok yang nakal agar orangtua mau memperhatikannya. Ketika orangtua tak bisa menenangkannya, anak bisa jadi tertutup dan enggan peduli terhadap orang lain.

Ketiga, anak meniru perilaku orangtuanya yang juga bersikap egois. Jadi, orangtua juga perlu hati-hati bertindak karena anak adalah seorang peniru ulung orangtuanya. Pasalnya, orangtua adalah tempat pembelajaran pertama bagi anak.

Sebagai orangtua, kita perlu menjadi mentor atau guru yang baik bagi anak. Kita bisa mengenalkan perspektif atau pengalaman baru kepada anak-anak. Misalnya, saat diberikan kue oleh tetangga, lihat apa yang anak akan lakukan.

Jika ia ingin memakan kue itu sendiri, orangtua bisa menjelaskan bahwa tindakan itu tidak baik. Berikan penjelasan bahwa kue itu diberikan oleh tetangga untuk satu keluarga dan bukan hanya untuknya.

Ajarkan juga kalau berbagi itu penting kepada sesama karena tidak semua orang bisa bernasib sama seperti dirinya. Misalnya, membawa anak mengunjungi panti asuhan untuk mendonasikan mainan lamanya yang sudah tak digunakan.

Hal ini dilakukan agar anak lebih peka terhadap situasi yang berbeda yang dialami orang-orang di sekitarnya.

Dengarkan berbagai cerita dongeng yang seru dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua di Spotify dengan tautan dik.si/dopingpodcast dan Noice dengan tautan dik.si/DopingNoice.

Akses juga playlist-nya di YouTube Medio by KG Media untuk mengetahui dongeng-dongeng lainnya yang tak kalah seru.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/23/101142220/pentingnya-mendidik-anak-agar-tak-egois

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke