Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tips Perawatan Tanaman Hias Sederhana dan Efektif

KOMPAS.com - Pada masa pandemi lalu, banyak orang yang membatasi diri mereka dari bepergian ataupun melakukan kontak dengan orang lain. Salah satu alternatif kegiatan yang kemudian populer untuk mengatasi kebosanan adalah berkebun.

Merawat tanaman hias umumnya tidak terlalu sulit dan hanya membutuhkan sedikit tenaga. Meskipun begitu, merawat tanaman hias tidak bisa dilakukan dengan sembarangan melainkan harus rutin dan konsisten.

Beberapa pakar tanaman pun berbagi beberapa metode sederhana yang efektif untuk membuat tanaman hias di rumah kita tumbuh dengan baik, bukan hanya ‘bertahan hidup’. Apa saja yang harus dilakukan?

Bersihkan tanaman secara rutin

Apakah kamu merasa segar setelah mandi? Setelah menjalani kegiatan dalam satu hari biasanya kita ingin untuk langsung mandi. Dan setelah mandi kita akan merasa disegarkan oleh air yang membersihkan tubuh kita.

Hal yang sama berlaku untuk tanaman hias. Justin Hancock yang adalah ahli hortikultura di Costa Farms menyebutkan, “Membersihkan tanaman hias dengan pancuran, atau jika terlalu besar, menyeka daunnya dengan kain basah yang lembut—adalah salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga tanaman tetap happy dan tumbuh subur.”

Saat menyeka atau menyemprot tanaman, kita akan mengusir hama yang mungkin menetap di daun dan menghilangkan debu yang terkumpul. Lapisan debu tersebut biasanya mengurangi jumlah cahaya yang tersedia untuk tanaman.

Maka dari itu, menyeka atau menyiram tanaman dapat menghilangkan debu, membuat tanamanmu mendapatkan sinar matahari secara optimal.

Memperbaiki Drainase

Tanaman yang diletakkan dalam pot memiliki lebih sedikit tanah dibandingkan mereka yang ditanam langsung di tanah. Karenanya, penting untuk menyediakan sistem drainase yang tepat.

Jessica Mercer dari Plant Addicts menyampaikan bahwa sistem drainase yang baik bisa diketahui jika pot maupun tanah yang ada di dalamnya memungkinkan air mengalir keluar dari bagian akar tanaman.

Untuk mengakali hal ini, biasanya para perawat tanaman hias memberikan pengisi berupa kerikil, kulit pohon, ataupun bahan lain di bagian bawah pot. Namun sesungguhnya cara tersebut tidak sepenuhnya efektif.

“Bahan-bahan ini mengurangi drainase dengan menciptakan zona tersaturasi dimana tanah tepat di atas lapisan filler tetap basah. Filler juga mengurangi ruang bagi akar untuk tumbuh dan lebih banyak kelembapan yang terperangkap di lapisan bawah dari tanah. Kelembapan ekstra dapat menyebabkan kerusakan akar dan penyakit jamur,” Katanya.

Dia menyarankan untuk memberi lebih banyak tanah pot daripada filler agar drainasi menjadi lancar.

Pantau akarnya

Periksa akar tanaman setiap tahun dan gantilah pot sebelum akarnya terikat. Akar yang sudah memenuhi pot, akan membuat tanaman kurang bisa berkembang karena kehabisan media tanah.

Meskipun sebagian besar tanaman hias akan tetap hidup walau akarnya telah memenuhi pot, namun memindahkan tanaman ke pot baru sebelum mencapai titik tersebut akan mendorong pertumbuhan yang lebih optimal.

Gabungkan tanah baru dengan tanah lama

Ketika tiba waktunya untuk memindahkan tanaman ke pot yang baru, campurkan tanah di pot baru dengan yang lama daripada mengganti seluruh tanah lama. Kendurkan akar tanaman untuk menggabungkan kedua tanah demi mendapatkan drainase yang baik.

“Jika kamu memasukkan tanaman ke dalam pot baru dan mengisinya dengan tanah baru, media tersebut mungkin menahan kelembapan pada tingkat yang berbeda dari campuran lama sehingga mudah untuk kelebihan atau kekurangan air,” kata Hancock.

Siram tanah yang kering dengan perlahan

Saat menyiram tanaman yang tanahnya kering, tambahkan air sedikit demi sedikit dan jangan langsung membanjirinya.

“Banyak media tanam yang tidak bisa mengikat air jika terlalu kering. Jadi menambahkan air dengan cepat sampai luber atau keluar dari lubang drainase, justru membuat media tidak bisa menyerap banyak air. Namun jika kita menambahkan air sedikit demi sedikit, media akan lebih mudah menahan air dalam waktu lama," jelas Hancock.

Untuk tanaman yang mengalami dehidrasi, langsung basahi akarnya. Jika tanahnya sangat kering sehingga air langsung mengalir keluar, akan sangat membantu jika pot direndam dalam air selama sekitar 20 menit, sehingga bisa melembabkan sepenuhnya.

Cobalah menyiram dari bawah

Kebiasaan menyiram tanaman dari atas ternyata memberikan risiko pembusukan pada tanaman. Anggrek misalnya, adalah contoh utama tanaman yang rentan terhadap pembusukan akibat kelembapan yang terperangkap. Jadi lebih baik siram dari bawah.

Untuk menyiram tanaman dari bawah, letakkan pot di bak, ember, atau nampan berisi air selama sekitar 15 menit, untuk memungkinkan tanah menarik kelembapan melalui lubang drainase pot.

Disebutkan bahwa penyiraman dari bawah menghasilkan hidrasi yang lebih baik pada tanah kering atau hidrofobik, pertumbuhan akar lebih dalam, dan risiko penyakit jamur lebih kecil.

Namun terdapat kelemahan dari cara ini yaitu garam dari pupuk dapat menumpuk di dalam tanah dan harus dibersihkan setiap beberapa bulan dengan penyiraman dari atas.

Untuk tanaman yang menyukai kondisi kering -- seperti kaktus -- siramlah tanaman dengan menyemprotkan sedikit air. Penyiraman dari bawah akan melembabkan tanah dan dapat menyebabkan penyiraman berlebihan jika tanah tidak memiliki drainase yang baik.

Pahami kebutuhan cahaya pada tanaman

Mengetahui kebutuhan cahaya tanaman hias sangatlah penting untuk membuat tanaman tumbuh subur. Cari tahu seberapa banyak cahaya yang dibutuhkan tanaman yang kita miliki agar kita bisa meletakkan tanaman di tempat yang tepat.

Beberapa tanaman membutuhkan cahaya matahari sepanjang hari, namun ada pula yang tumbuh lebih baik di tempat yang teduh.

“Menemukan titik yang tepat sering kali merupakan proses coba-coba. Jika dedaunan mulai memutih atau pinggirannya menjadi coklat dan kering, kemungkinan besar tanaman menerima terlalu banyak cahaya. Jika tanaman tidak bertunas atau daun kehilangan kecerahannya, mungkin ia kekurangan cahaya,” ujar Mercer.

Mencegah hama

Berbagai jenis hama dapat menyerang tanaman, mulai dari kutu, serangga, hingga jamur.

"Jamur berkembang biak di tanah yang lembab dan seringkali mengindikasikan bahwa kita menyiram tanaman secara berlebihan. Untuk mencegahnya, coba kurangi penyiraman dan biarkan tanah sedikit mengering."

Untuk membasmi kutu dan serangga, kita bisa menggunakan berbagai campuran pestisida alami yang tidak membahayakan tanaman, misalnya menggunakan campuran rendaman tembakau dan cabai.

Gunakan pupuk yang lambat terurai (slow release)

Pemupukan yang berlebihan pada tanaman dapat membakar akarnya, sehingga kita perlu memperhatikan waktu dan banyaknya pemupukan.

untuk tanaman hias, kita bisa memilih jenis pupuk yang terurai dalam waktu panjang, sehingga tidak terserap secara berlebihan.

“Pupuk kategori ini ideal untuk tanaman hias karena secara perlahan melepaskan unsur hara ke dalam tanah selama beberapa minggu, bukan sekaligus seperti pupuk yang larut dalam air,” kata Hancock.

Jadikan tanaman bagian dari keluarga

Tanaman yang sehat dan tumbuh subur adalah tanaman yang mendapat perawatan dan perhatian rutin dari pemiliknya setidaknya setiap minggu.

Perhatian yang rutin akan membuat kita makin mengenali tanaman, apa yang mereka butuhkan, dan menemukan masalah lebih cepat sehingga bisa segera ditangani sebelum memburuk.

“Disamping itu, hal ini juga bisa membantu mencegah hama atau masalah lain menjadi tidak terkendali. Jika ada hama, misalnya, akan jauh lebih mudah untuk mengatasi masalah ini sejak awal ketika populasi hama masih sedikit,” ucap Hancock.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/11/090051720/9-tips-perawatan-tanaman-hias-sederhana-dan-efektif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke