Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Women Self Defense of Kushin Ryu (WSDK)

Kompas.com - 06/12/2008, 14:34 WIB

Ny Dorang (45), dosen perguruan tinggi swasta di Bandung, misalnya, berlatih bela diri WSDK karena sering terjadi tindak kejahatan dengan sasaran kaum perempuan. ”Jangan sampai terjadi ya. Tapi saya berlatih bela diri praktis ini sering geregetan melihat kejadian dari penjambretan pelecehan terhadap perempuan. Apalagi selama ini saya sering pulang malam, makanya saya merasa perlu berlatih untuk jaga-jaga diri. Setidaknya saya bisa melindungi diri saya sendiri” ujarnya kepada Warta Kota.

Sementara Dwi, seorang karyawati, pernah memiliki pengalaman buruk dengan pasangannya. ”Saat itu saya tidak bisa melawan,” katanya. Oleh karena itu, Dwi akhirnya memutuskan untuk mengikuti women self defense.

Hal senada diungkapkan seorang karyawati swasta lainnya, Joiverdia. Perempuan ini mengaku tak bisa berbuat apa-apa ketika penjahat merampas telepon genggam miliknya. Hal itu juga yang membuat Joiverdia bersemangat mendalami women self defense tersebut.

Kuku mencakar!

Berbicara seputar women self defense, artis Happy Salma (28) menyatakan bahwa dirinya sangat memerlukannya, mengingat kaum hawa rentan menjadi sasaran pelaku tindak  kriminalitas, pelecehan seksual hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). ”Kenapa aku bilang perlu, karena setidaknya bila kita pernah ikut bisa melindungi diri sendiri,” kata Happy.

Bintang Hantu Aborsi tersebut belum lama ini mengikuti pelatihan praktis yang digagas WSDK bekerja sama dengan Komnas Perempuan. ”Dalam bela diri ini, gerakan yang diajarkan tergolong sederhana. Anatomi tubuh kita ini bisa dijadikan senjata. Kuku bisa digunakan untuk mencakar, tangan untuk menampar,” katanya.  

Dengan perempuan berlatih bela diri, bukan berarti ingin menjadi jagoan. Namun, kata dara berzodiak Capricorn kelahiran Sukabumi ini, lebih pada cara untuk membentengi diri dari ulah-ulah negatif.
”Jadi sebagai perempuan tidak cuma bisa pasrah. Perempuan harus punya jati diri. Artinya kalau ada yang berbuat jahat harus dilawan. Minimal bisa menghindari,” kata Happy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com