Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Payudara untuk Penderita Kanker Payudara

Kompas.com - 30/11/2009, 16:51 WIB

KOMPAS.com - Salah satu hal yang membuat wanita takut menghadapi kanker payudara adalah karena adanya kemungkinan salah satu payudara diangkat (bila tumor tergolong ganas). Atau, rahim harus diangkat ketika menderita kanker rahim. Hal ini tentu dapat dimaklumi. Bagi mereka, masihkah dapat dianggap sebagai wanita yang utuh jika tak memiliki rahim dan payudara untuk melahirkan dan menyusui anaknya kelak.

Kanker payudara mempengaruhi lebih dari 45.000 wanita Inggris dalam setahun, dan membunuh lebih dari 1.000 wanita setiap bulan. Setiap tahun, sekitar 12.000 wanita, termasuk yang mewarisi gen yang membuat mereka mempunyai risiko tinggi mendapatkan penyakit ini, menjalani mastektomi.

Namun, suatu penemuan revolusioner memungkinkan wanita untuk menumbuhkan kembali payudaranya setelah operasi pengangkatan payudara. Teknik ini menawarkan harapan baru untuk ribuan wanita yang setiap tahun kehilangan payudara akibat mastektomi. Metode baru ini akan menciptakan payudara yang terlihat dan terasa lebih natural, selain juga mengurangi jumlah luka yang ada.

Teknik rekonstruksi terbaru, yang penggunaannya akan disebarluaskan dalam tiga tahun ini, menghasilkan tumbuhnya jaringan payudara dari sekitar satu sendok teh sel. Para dokter di Australia yang menangani operasi rekonstruksi ini telah berhasil melakukan uji coba pada hewan, dan berencana untuk melakukannya pada wanita dalam beberapa bulan mendatang.

Phillip Marzella, dari Melbourne's Bernard O'Brien Institute, mengatakan, "Kami berharap teknik rekonstruksi ini akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap dunia. Kami juga ingin agar hal ini dapat meringankan rasa shock yang dialami wanita ketika mereka didiagnosa dengan kanker payudara, karena mengetahui bahwa ia mungkin dapat menumbuhkan payudaranya kembali."

Menurut tim dokter ini, rekonstruksi yang dilakukan terhadap babi membutuhkan proses selama 6 minggu hingga payudara bertumbuh. Pada wanita, proses bertumbuhnya kembali jaringan payudara itu diharapkan dapat terjadi dalam 6 hingga 8 bulan.

Tak hanya para pasien kanker payudara yang akan gembira mendengar berita ini, tetapi juga para dokter sendiri. Dr Sarah Cant, dari badan amal Breakthrough Breast Cancer di Inggris, menganggap rekonstruksi ini luar biasa. "Kami tahu bahwa kehilangan payudara dapat mempengaruhi keyakinan diri wanita, sehingga teknik rekonstruksi payudara yang baru dan berpotensi untuk diperbaiki, tentu akan disambut gembira," katanya.

Meskipun demikian, Anthony Hollander, profesor bidang tissue engineering di Bristol University, memperingatkan, "Para dokter harus mampu mendemonstrasikan suatu teknik yang menjamin bahwa semua sel-sel kanker telah dibuang, dan tidak ada yang akan tumbuh dalam prosesnya, sehingga masih ada yang harus dienyahkan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com