Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undur-undur Sembuhkan Gangren

Kompas.com - 18/06/2010, 09:03 WIB

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, undur-undur dapat dikonsumsi langsung. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan gizi yang lain, seperti mineral atau protein. Juga mengenai senyawa yang merugikan seperti logam berat dan racun.

Harus Hidup Sebuah penelitian lain menyatakan, binatang ini berfungsi sebagai antidiabetes karena mengandung sulfonilurea. Zat ini melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Ketika insulin dalam tubuh menurun, sementara kadar glukosa darah meningkat, akan terjadi ketidakseimbangan. Insulin sebagai penghasil energi berkurang sehingga tubuh mudah terkena penyakit.

Sulfonilurea termasuk agen oral hipoglikemik (zat yang berfungsi menurunkan glukosa darah) pada pengidap diabetes tipe-2. Sulfonilurea meningkatkan pengeluaran hormon insulin oleh pankreas.

Adanya asam lemak omega-3 dalam undur-undur diyakini dapat menaikkan kadar insulin sehingga bisa menurunkan kadar gula pada pasien diabetes melitus. Walaupun khasiatnya sudah terbukti, undur-undur sebagai obat alternatif bagi diabetes masih menjadi polemik di dunia kedokteran.

Dr. Budi kerap meresepkan undur-undur untuk mengatasi gangguan gangren akibat kadar gula darah tinggi. Dalam teori Traditional Chinese Medicine, kata Dr Budi, serangga ini berkhasiat melancarkan peredaran darah. Hewan ini mirip cacing tanah dan lintah yang dapat menembus atau menghancurkan gumpalan-gumpalan dalam pembuluh darah.

Dia meyakini, undur-undur dapat membuat regenerasi sel menjadi lebih baik. "Mungkin karena sifat hewan ini suka mengerik tanah, hingga mampu menghancurkan plak-plak di dalam pembuluh darah," ujarnya.

Cara mengonsumsinya ada dua macam. Pertama, langsung ditelan sebanyak 3-5 ekor, sehari dua kali. Kedua, dimasukkan ke dalam kapsul, lalu diminum sehari dua kali (pagi dan sore).

Untuk kasus seperti Sukirno, Dr Budi menganjurkan minum 2 kapsul undur-undur dua kali sehari. Setiap kapsul berisi 5 ekor undur-undur.

Dr Budi mengingatkan undur-undur itu harus dalam keadaan hidup. "Undur-undur bisa bertahan hidup di dalam kapsul selama empat jam. Undur-undur yang sudah mati khasiatnya akan jauh berkurang," katanya.

Mau coba?

(Hendra Priantono)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com