Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Kaulinan Barudak di Purwakarta

Kompas.com - 15/07/2010, 01:10 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com--Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menggelar festival Kaulinan Barudak dalam upaya pelestarian budaya permainan anak-anak pedesaan di Tanah Sunda, Rabu.

Peserta festival terdiri atas murid-murid sekolah dasar (SD) dari seluruh kecamatan, dan dikemas dalam rangkaian kegiatan HUT Kabupaten Purwakarta.

"Ini perlu kesinambungan, dan kegiatan kaulinan barudak seharusnya masuk pada kegiatan ekstra kurikuler di setiap sekolah," kata pengawas TK/SD Kecamatan Parakansalam, Encep Suherman, di sela-sela festival tersebut.

Dalam festival yang berlangsung di pendopo kabupaten itu, setiap peserta memperagakan kebiasaan bermain anak-anak tempo dulu di kampung halaman masing-masing, lewat penampilan kesenian.

Dengan diiringi tetabuhan seni Sunda, anak-anak menyajikan kreasi seni mendidik, seperti main oray-orayan (ular-ularan) dan ucing sumput (petak umpet).

Dalam sajian main ular-ularan, misalnya, sangat kental dengan pendidikan disiplin, yakni tidak membuang waktu dan larangan terhadap kegiatan yang merugikan orang lain.

Akan tetapi, menurut Encep, untuk memasukkan kaulinan barudak pada kegiatan ekstra kulikuler di sekolah tidak mudah dan perlu dukungan para orang tua.

Para orang tua, terutama di perkotaan, kini telah melupakan kebiasaan mereka sewaktu kecil, yang seharusnya diwariskan kepada anak-anaknya, katanya.

"Banyak faktor, terutama akibat gencarnya teknologi, sehingga anak-anak lebih didorong main PS (play station). Banyak juga orang yang lebih mementingkan anaknya membantu bekerja selepas sekolah," katanya.

Oban Sobandi, Kepala UPTD Pembina SD/TK Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, menyebutkan perlunya dorongan pemerintah untuk pelestarian budaya permainan anak-anak pedesaan di tatar sunda tersebut.

"Ya, di era serba teknologi sekarang ini, kita perlu upaya untuk mendidik anak-anak, jangan sampai mereka melupakan kebiasaan permainan, yang menanamkan kedisplinan," ucapnya menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com