Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2017, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

3. Biarkan cahaya masuk ke kamar

Memulai hari dengan jumlah sinar matahari yang cukup akan mengatur ulang ritme sirkadian, dan mengirimkan pesan "ayo bangunkan" ke otak.

Ritme sirkadian adalah proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam.

Ramlakhan menyarankan agar kita tidur dengan sebagian tirai yang terbuka.

Baca juga: Berjemur di Pagi Hari Turunkan Risiko Kanker

4. Jauhkan gadget dari kasur

Ramlakhan juga menyarankan agar kita mematikan alat elektronik setidaknya 30-45 menit sebelum pergi tidur, termasuk televisi dan menghindari ponsel.

"Ini mengurangi tingkat kegelisahan dan menghentikan otak dari ragsangan cahaya biru dan 'bombardir' informasi," ucapnya.

5. Pola makan sehat

Sebelum tidur sangatlah penting untuk menghindari alkohol atau kafein. Kedua zat tersebut akan mengurangi kualitas tidur, dan membuat rencana bangun pagi menjadi gagal.

Ramlakhan menyarankan untuk menghindari kafein setelah jam 16.00, karena efek kafein berjalan selama lima jam.

"Jika Kamu minum secangkir kopi pukul 18.00, Kamu masih memiliki kafein akan mempengaruhi tubuh hingga jam 23.00," ucapnya.

Selain itu, cobalah minum air segera setelah  terbangun, karena ini akan menghidrasi sel dan otak agar ada energi untuk Kamu bergerak.

"Sarapan dalam waktu 30 menit setelah bangun juga akan meningkatkan metabolisme, dan melatih tubuh untuk memulai hari dengan lebih banyak energi," tambahnya.

6. Tetap optimistis

Salah satu hal terpenting yang akan membantu Kamu bangun dari tempat tidur di pagi hari adalah memastikan bahwa Kamu memiliki sesuatu yang ditunggu pada hari itu.

Kita semua mempunyai hari di mana kita terbangun dengan perasaan kurang semangat. Namun, jika ini terjadi sepanjang waktu,  Kamu perlu melihat situasi hidup dengan seksama dan melakukan refleksi diri.

Kamu juga bisa bertanya pada diri sendiri tentang hal apa yang paling ingin dilakukan, dan manfaat dari hal tersebut," ucap Ramlakhan.

"Ini adalah pertanyaan berani untuk ditanyakan pada diri sendiri, tapi itu akan membuat Kamu mencari tahu apa yang sebenarnya."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com