Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2018, 20:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

Jika kita bersendawa bersama gejala lainnya seperti kembung, sakit perut, dan konstipasi atau diare (atau keduanya), bisa jadi kita sedang mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS).

Gangguan kronis ini ini menyerang  lebih banyak wanita daripada pria. Umumnya ini terkait dengan seringnya kita menahan buang gas atau kentut.

Sebuah studi kecil yang dipublikasikan secara online di Journal of Neurogastroenterology and Motility menemukan  fakta, sendawa berulang juga merupakan gejala yang sering terjadi.

7. Gangguan refluks asam lambung

Saat bersendawa dibarengi dengan mual, refluks asam lambung mungkin bisa disalahkan.

Refluks terjadi saat isi perut kembali masuk ke kerongkongan. Refluks asam lambung dikenal sebagai GERD.

Baca juga: Membedakan Gejala Serangan Jantung dan GERD

Gejala umum lainnya termasuk nyeri menelan, nyeri di bagian atas perut atau dada, suara serak, dan merasa seperti ada sumbatan di tenggorokan.

Michelle mengatakan, dia melihat pasien dengan rasa panas dalam perut yang menelan kopi dalam jumlah berlebihan, kadang-kadang 10-12 cangkir sehari.

Kebiasaan seperti itu bisa memperburuk refluks dan bersendawa.

Dia menjelaskan, karena keasaman pada kopi mengiritasi cincin otot yang seharusnya mengencangkan untuk mencegah cairan perut memasuki kerongkongan.

Cobalah membatasi kafein, alkohol, dan makanan pedas serta berlemak. Makan beberapa makanan lebih kecil daripada sarapan besar, makan siang, dan makan malam untuk melihat apakah gejala membaik.

Baca juga: Waspadai, Alkohol adalah Pemicu Masalah Kepikunan

8. Gejala gastritis

Sendawa juga bisa menjadi gejala dari jenis masalah perut yang disebut gastritis-radang lapisan lambung - terutama jika Kamu juga mengalami sakit perut bagian atas, mual atau muntah, gangguan pencernaan, atau kehilangan nafsu makan.

Banyak hal yang bisa mengiritasi lapisan perut kita, termasuk infeksi, terlalu banyak alkohol, makanan pedas, merokok, dan penggunaan obat penghilang rasa sakit antiinflamasi nonsteroid jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com