Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2018, 08:07 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber bustle.com

Cobalah ingat kembali pakaian-pakaian yang kamu gunakan. Jika memang kamu gemar menggunakan pakaian ketat, cobalah menghindarinya untuk sekitar seminggu dan lihat perubahannya.

Jika jerawat tersebut hilang, berarti bukan merupakan tanda dari permasalahan kesehatan serius, namun akibat pakaianmu.

Baca juga: Punya Masalah Jerawat? Setop Lakukan 5 Kebiasaan Ini

3. Mencuci kurang bersih

Kita menghabiskan banyak waktu di tempat tidur. Sayangnya, jerawat punggung seringkali mulai tumbuh dari seprai.

Dr. Greneur menjelaskan, seprai tak hanya menjadi sarang bakteri tapi juga mengumpulkan kotoran dan minyak yang menempel. Oleh karena itu, mencuci seprai menjadi hal yang sangat penting.

Jika masalah jerawat tersebut hilang setelah kamu mengganti seprai, maka tak perlu khawatir ada masalah kesehatan serius. Masalah seperti eksim, infeksi atau alergi bisa hilang setelah perubahan tersebut dilakukan.

Baca juga: 5 Cara Kilat Menghilangkan Jerawat Dalam Semalam

4. Menggunakan pakaian terlalu lama

Jerawat punggung juga bisa muncul karena kita memakai pakaian terlalu lama. Dr. Friedler menjelaskan, bertahan menggunakan pakaian berkeringat memberikan waktu bagi bakteri untuk berkembang biak di kulit.

Pakaian berkeringat bisa menyebabkan ruam pada kulit, infeksi dan menurunnya sistem imun. Jadi, pastikan kamu rajin mengganti pakaian.

Baca juga: Kenali Ciri Jerawat Membandel karena Faktor Hormonal

5. Hormon

Pengaruh hormon bisa menjadi alasan di balik munculnya jerawat di seluruh bagian tubuh, tak hanya di punggung.

Jadi, jika tahapan-tahapan di atas sudah kamu lakukan namun jerawat di punggungmu masih tetap ada, kamu disarankan untuk memeriksakn diri ke dokter.

Siapa tahu, jerawat tersebut muncul karena faktor hormon.

"Jika seseorang mengkonsumsi anabolik steroid atau suplemen testoteron, maka produksi minyak di kulit bisa meningkat dan menyebabkan munculnya beruntusan di punggung, dada, bahkan wajah," kata Dr. Friedler.

Ketidakseimbangan hormon seperti ovari polisistik juga bisa menyebabkan masalah yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com