Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Gaun Elvis" Putri Diana yang Tak Disukai Pangeran William

Kompas.com - 05/07/2018, 10:46 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber InStyle

Sang Putri kembali memakai gaun tersebut pada momen British Fashion Award tahun 1989.

Baca juga: Putri Diana, Influencer Fashion Paling Berpengaruh

Putri Diana kerap memakai busana karya Catherine Walker selama ia menjadi anggota Kerajaan Inggris.

"Setiap kali saya melihat Putri dalam gaun ini, saya merasa tidak mungkin orang lain pantas mengenakan gaun dan bolero ini," ucap Catherine Walker.

Sayangnya, tidak semua orang menyukai gaun tersebut.

Anak tertua Putri Diana, Pangeran William, pernah menyampaikan rasa tidak sukanya pada gaun ikonik tersebut, ketika dihubungi oleh kurator rumah lelang Christie, Meredith Etherington-Smith.

Menurut William, gaun tersebut sangat mengerikan untuk dijual, terutama pada bagian kerah yang terlalu menjulang dengan hiasan yang terlalu berkilauan.

Namun toh, gaun tersebut terjual dengan harga tiga juta poundsterling atau sekitar Rp 57 miliar.

The Franklin Mint, perusahaan yang memproduksi memorabilia Putri Diana yang membeli gaun putih tersebut.

Perusahaan yang berbasis di New York itu kemudian merilis boneka Putri Diana dengan memakai 'gaun Elvis'.

Kini Gaun putih bertahtahkan mutiara tersebut disimpan di museum Victoria & Albert, London, dan tetap akan menjadi busana Putri Diana yang paling ikonik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com