Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2018, 17:37 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

European Society for Medical Oncology, menemukan mengonsumsi makanan tertentu dapat mengurangi risiko untuk mengembangkan penyakit ini sejak dini.

Setelah melakukan survei terhadap 800 orang yang diduga menderita penyakit atau menjalani kolonoskopi, para ilmuwan menemukan polip dalam usus besar mereka.

Polip pada usus besar merupakan sel prekanker yang terbentuk di lapisan usus besar atau rektum.

Ini akibat banyaknya konsumsi daging merah tanpa diimbangi pola diet meditarania.

Berdasarkan laporan World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research, mengonsumsi setidaknya 90 gram biji-bijian per hari dapat memangkas risiko kanker usus hingga 17 persen.

Menurut periset, serat dalam biji-bijian memperlancar sistem pencernaan, yang dapat meminimalkan kemungkinan mengembangkan mutasi penyebab kanker di saluran pencernaan.

Baca juga: Sinar Biru pada Ponsel Disebut Picu Risiko Kanker

6. Meningkatkan fungsi ginjal

Ginjal terus bekerja untuk menyaring air berlebih dan kotoran dari darah, sembari menghasilkan hormon untuk menjaga tekanan darah dan kekuatan tulang.

Sayangnya, risiko kerusakan ginjal tetap menghantui kita.

Untuk mengatasinya, diet mediterania dapat mengurangi risiko penyakit ginjal kronis hingga 50 persen.

Hal ini telah dibuktikan lewat riset yang diterbitkan dalam Clinical Journal of American Society of Nephrology dengan menganalisis 900 orang.

Diet mediterania yang menerapkan konsumsi tinggi buah sayur, kacang-kacangan, minyak zaitun dan ikan telah terbukti menurunkan peradangan di tubuh.

Inilah yang membuat pola diet ini dapat menurunkan risiko penyakit ginjal yang kronis.

Baca juga: Sering Kencing, Gejala Infeksi Ginjal hingga Gangguan Prostat

7. Menurunkan berat badan

Konsumsi buah dan sayuran telah teruji manfaatnya dalam menghilangkan lemak di tubuh. Jadi, tidak mengherankan jika pola diet mediterania dapat menurunkan berat badan.

Riset yang diterbikan dalam The Lancer juga telah membuktikan hal ini.

Dengan meneliti lebih dari 7.000 orang dewasa, periset menemukan mereka yang menerapkan pola diet ini mengalami penurunan berat badan lebih tinggi daripada mereka yang menerapkan diet rendah lemak.

Diet mediterania sangat efektif untuk mengurangi lemak perut yang berbahaya bagi kesehatan.

Lemak perut telah terbukti dapat meningkatkan penyakit jantung dan risiko diabetes tipe 2.

Baca juga: 7 Bahaya Diet Keto yang Harus Kita Cermati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com