Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 20/09/2022, 10:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bau kaki.Masalah ini biasanya dialami oleh mereka yang memiliki keringat berlebih pada bagian telapak.

Pemakaian alas kaki dalam waktu yang lama, apalagi di tengah udara panas, akan memperparah kondisi bau tak sedap dari kaki.

Tentu saja itu adalah salah satu masalah pemicu masalah bau kaki, yang bagi siapa pun amat mengganggu rasa percaya diri.

Istilah ilmiah untuk masalah bau kaki ini disebut dengan bromodosis.

Baca juga: 3 Faktor Pemicu Bau Kaki dan Cara Mengatasinya

Lalu, apalagi penyebab lain munculnya bau di kaki?

Laman Men's Health merangkum empat penyebab bau di kaki, sebagai berikut:

1. Keringat

Seperti yang telah disebut pada pembukaan artikel ini, kaki berkeringat, lembap, dan hangat menyebabkan munculnya bakteri penyebab bau.

Bakteri ini memecah keringat dan sel-sel kulit mati yang mendatangkan bau tak sedap.

Menurut Alex Kor, ahli penyakit kaki, cara terbaik untuk melawan bau ini adalah dengan mengganti kaus kaki secara teratur, terutama ketika kaki lembap.

"Kita harus memakai sesuatu yang dapat mengusir kelembapan," paparnya.

Menurut dia, kaus kaki dari wol merino sangat bagus untuk mengusir kelembapan. Apalagi, keringat memang biasa muncul saat cuaca panas.

Namun, Kor mengatakan, cuaca dingin juga bisa mengakibatkan bau di kaki karena orang-orang cenderung memakai kaus kaki yang tebal, sehingga kulit kaki susah bernapas.

"Bahkan saat dingin, kita berkeringat, dan kemudian ketika kita berusaha menghangatkan kaki dengan kaus kaki, kita cenderung malas menggantinya karena cuaca yang dingin," tambah dia.

Menurut dia, kita juga bisa menggunakan antiperspirat beberapa kali dalam seminggu di malam hari untuk mengatasi hal ini.

Baca juga: Deodoran Alami, Alternatif untuk Bebas Keringat Secara Aman

2. Sepatu

Sama seperti kaus kaki, sepatu juga tak boleh lembap. Inilah sebabnya mengapa para ahli menyarankan kita untuk tidak memakai sepatu yang sama dari hari ke hari.

"Banyak orang tidak mampu melakukan itu, terutama jika pekerjaan kita membutuhkan sepatu tertentu," papar Kor.

Menurut dia, kebersihan kaki menjadi lebih penting jika kita selalu mengenakan sepatu yang sama.

Oleh karena itu, ia menyarankan kita untuk membersihkan dan menggosok kaki menggunakan batu apung atau alat khusus untuk mengikis kulit kering.

Jenis sepatu juga bisa menentukan bau kaki.

"Jika kita memiliki bau kaki, kenakan sesuatu yang membuat kulit mudah bernafas," kata Kor.

Baca juga: Beda Bahan Sepatu, Beda Pula Cara Membersihkannya...

3. Stres

Stres juga bisa membuat tubuh mengeluarkan keringat berlebih.

"Tidak ada keraguan bahwa ketika orang-orang berada di bawah tekanan, mereka akan lebih banyak berkeringat," kata Kor.

Keringat yang disebabkan oleh stres mengandung bahan-bahan yang berbeda dari keringat yang dipicu panas.

Ini terjadi karena keringat tersebut diproduksi lewat jenis kelenjar keringat yang berbeda, dan biasanya menyebabkan bau yang lebih parah.

Sebaiknya, kita menyimpan beberapa pasang kaus kaki cadangan di kantor, atau di mana pun tempat yang membuat kita merasa sangat stres.

Baca juga: Bagaimana Stres Memengaruhi Pola Tidur?

4. Infeksi jamur

Menurut Kor, mereka yang menyukai olahraga biasanya berisiko tinggi mengalami infeksi jamur yang menyebabkan bau kaki.

"Kelembapan di antara jari-jari kaki akan menyebabkan gatal bagi banyak orang," kata dia.

Mereka yang mengalami hal ini biasanya berpikir untuk memakai krim anti jamur. Padahal, mengoleskan krin anti jamur saat kaki lembap, menurut Kor, justru memperburuk keadaan.

Pada beberapa kasus, cara semacam ini hanya membuat bau kaki tetap bertahan.

"Ada saatnya saya sudah mencoba semuanya dan tidak ada yang berhasil, jadi saya memberi pasien saya antibiotik oral," katanya.

Ia menambahkan, kejadian semacam ini merupakan hal yang langka. Tapi, jenis bakteri tertentu yang muncul karena kelembapan bisa diatasi dengan cara ini.

Baca juga: Apa Penyebab Kram Kaki di Malam Hari?

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com