Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Motor-motor Italia Meluncur di Aspal Mulus Sabana Baluran...

Kompas.com - 22/12/2018, 07:43 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

Setelah berfoto dengan latar Gunung Baluran di kejauhan, beberapa peserta turing memilih singgah ke Pantai Bama, untuk mencari kudapan dan minum.

Tak banyak pilihan tempat makan di sana. Hanya ada satu warung mirip rumah yang menyajikan makanan ala kadarnya.

Pendopo yang dibangun di sisi pantai pun dibiarkan kosong seperti tak terurus.

Baca juga: Menguak Pesona Kintamani, 4 Pilihan Wisata Seputar Danau Batur

Namun yang menarik adalah, setiap pengunjung wajib waspada menjaga makanan dan barang bawaan, agar tak menjadi sasaran tangan jahil monyet-monyet yang berkeliaran di sana.

"Awas barang bawaannya, hati-hati banyak monyet," teriak juru parkir saat sebagian rombongan memarkir motor-motor beraneka warna itu di lapangan tanah dekat kawasan pantai.

Lucunya, tak lama setelah si juru parkir memberi peringatan itu, dia pula yang terkaget-kaget, karena kantung plastik berisi makanannya, yang digantung di sisi pohon, dicuri oleh seekor monyet.

Plastik itu lalu dibawa kabur ke atas pohon, dan si juru parkir tadi hanya bisa terperangah melihat makanannya disantap hewan-hewan liar itu.

"Di sini memang banyak monyet, kami enggak boleh kasih makan ke mereka, nanti mereka malah nyerang ke sini," kata seorang ibu penjaga warung.

Setelah beberapa piring mi instan siap disajikan di atas meja, si ibu ini lalu mengambil sebatang sapu panjang dan berjaga di sekitar meja makan.

"Iya, saya harus jaga, biar mereka ndak ke sini, karena sedang banyak makanan," kata ibu itu sambil mengusir monyet-monyet yang datang mendekat.

Bagi puluhan, atau bahkan ratusan monyet yang menetap di kawasan pantai Bama, barang apa pun bisa dijadikan sasarannya.

Lengah sedikit saja, bukan tak mungkin turis akan kehilangan barang berharga mereka, dan dibawa kabur ke pohon-pohon tinggi di sekitar pantai.

"Awas, itu helm siapa, nanti diambil monyet..." teriak salah satu peserta turing kepada kawan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com