Ketika Motor-motor Italia Meluncur di Aspal Mulus Sabana Baluran...

Kompas.com - 22/12/2018, 07:43 WIB

Glori K. Wadrianto

Penulis

Lihat Foto

Kawanan monyet yang menetap di kawasan pantai wisata Bama di areal Taman Nasional Baluran, menjadi ciri khas tersendiri. Namum keberadaan hewan-hewan liar ini pun memaksa para wisatawan untuk lebih waspada dengan barang-barang bawaan mereka. (KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO)

Rombongan turing Iconic Ride PT Piaggio Indonesia saat memasuki kawasan Taman Nasional Baluran, di perbatasan Situbondo-Banyuwangi, Jawa Timur. Aspal mulus mempermudah akses pengunjung untuk menjangkau kawasan hutan, padang sabana, hingga ke pantai Bama di ujung areal itu.

Pemandangan Danau Batur di wilayah Kintamani, Bali. Lokasi ini menjadi salah satu ikon wisata yang dikunjungi rombongan turing Iconic Ride, PT Piaggio Indonesia dalam perjalanan dari Denpasar menuju Bromo.

Rombongan turing Iconic Ride PT Piaggio Indonesia menyempatkan diri berpose bersama dengan latar Gunung Baluran dan padang sabana di areal Taman Nasional Baluran, Situbondo-Banyuwangi, Jawa Timur. Perjalanan ini merupakan bagian dari rangkaian turing bermotor dalam rangka 50 tahun Vespa Primavera, dari Bali menuju Bromo, Jawa Timur.

Jalan mulus di kawasan Taman Nasional Baluran menambah kenikmatan dalam mengendarai vespa.

Rasa lelah dalam perjalanan panjang dari Nusa Dua menuju Banyuwangi, Jawa Timur, seperti terbayar ketika rombongan turing disambut hutan eksotik, yang terkenal dengan hamparan sabananya itu.

"Aduh kemaren kita ada di Swis, sekarang kita udah sampe di Afrika," ungkap wanita yang sama begitu melihat hamparan lahan terbuka di kaki Gunung Baluran.

Sama halnya seperti di Danau Batur, berfoto pun menjadi bagian "penting" bagi wisatawan yang berkunjung ke sana, tak terkecuali rombongan PT Piaggio Indonesia.

Baca juga: Baluran, Little Africa van Java...

Serangkaian sesi foto pun langsung digelar saat rombongan tiba di areal sabana yang membentang luas.

"Dulu waktu saya pertama ke sini, jalannya masih batu-batu gede, kebayang gak pake Vespa ke sini, usaha banget dan lama."

Begitu kata Robby Gozal, PR & Communications Manager PT Piaggio Indonesia yang juga ambil bagian dalam turing ini.

Aspal hitam-mulus selebar empat meter, dengan marka putih bersih cukup menjadi tanda bahwa jalur jalan ke dalam kawasan Baluran memang belum lama diperbaiki.

"Sekarang jalannya mulus begini, nyampe ke sabana-nya dan pantainya bisa cepet banget," kata Cornelius Candra Sutikto, seorang jurnalis asal Malang yang ikut dalam acara ini.

View this post on Instagram

A post shared by Vespa Indonesia (@vespa_ind) on Dec 19, 2018 at 7:08am PST

Menurut Cornelius, perjalanan dari gerbang taman nasional menuju kawasan sabana hingga ke pantai Bama, yang menjadi ujung areal ini, dulu harus ditempuh dalam waktu berjam-jam.

"Dulu jalannya rusak, naik motor ke sini bisa tiga jam lebih sampe ujung," kata dia.

Jarak pintu masuk taman nasional hingga ke pantai Bama yang tercatat lebih dari 14 kilometer kini bisa dilahap dalam waktu yang amat singkat.

Bahkan, tentu bisa lebih cepat jika tak ada peraturan batas kecepatan maksimal berkendara yang maksimal hanya 40 kilometer per jam.

Selain sederet varian Vespa modern seperti Primavera hingga GTS 300, dua merek motor Italia, Piaggio dengan varian MP3 dan Medley, serta dua bigbike Moto Guzzi, V9 Roamer dan V9 Bobber, ikut dalam turing ini.

Jalan yang super mulus, ditambah kenyamanan motor khas Italia, membuat siapa pun yang melintas di sana bisa meluncur dengan mudah sambil menikmati eksotisnya suasana alam.