Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Popok hingga Sol Sepatu, 12 Benda yang Ikut Merusak Lingkungan

Kompas.com - 21/03/2019, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Namun, penggunaan item ini juga berbahaya bagi bumi sama dengan penggunaan kantong kresek.

Plastik ini hanya berakhir sebagai limbah yang bisa mencapai sungai dan laut. Celakanya, item ini seringkali masuk ke dalam perut burung laut dan ikan.

Plastik ini juga memerlukan waktu 500-1.000 tahun agar bisa terurai.

4. Botol plastik

Meskipun tidak cukup tahan lama seperti kantong plastik, botol-botol juga memerlukan 450 tahun untuk terurai.

Barang ini tentu bisa mencemari lautan, menyebarkan partikel plastik yang berbahaya dan mengubah ekosistem laut.

Daripada membuangnya, lebih baik daur ulang botol plastik demi menyelamatkan kehidupan di laut.

Atau, kita memakai botol minum yang bisa dipakai berkali-kali.

5. Kaleng minuman

Kaleng kemasan minuman biasanya terbuat dari alumunium. Namun, bukan berarti memilih minuman dalam kemasan kaleng tak akan membahayakan lingkungan.

Meski mudah didaur ulang dan membutuhkan lebih sedikit energi untuk pembaruan daripada mengekstraksi dari tanah, kebanyakann kaleng minuman ini hanya berakhir di tempat pembuangan sampah.

Barang ini memerlukan waktu 200 tahun untuk terurai.

Baca juga: Bir Kemasan Kaleng dan Botol, Apa Bedanya?

6. Kartrid tinta

Label beracun pada katrid tinta mungkin telah memberi petunjuk kepada kita tentang kemungkinan kerusakan lingkungan karena item ini.

Katrid tinta jika bocor dapat membuat membuat tanah dan air tanah tercemar bahan kimia berbahaya.

7. Popok sekali pakai

Setiap tahun, orang Amerika Serikat membuang 20 miliar popok — baik yang digunakan pada bayi maupun lansia.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, angka tersebut menyumbang kenaikan limbah hingga 3,5 juta ton.

Celakanya, popok sekali pakai ini membutuhkan waktu 500 tahun untuk terurai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com