Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali 7 Tips untuk Atasi Stres untuk Perempuan

Kompas.com - 06/05/2019, 08:46 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baik pria maupun perempuan pasti mengalami stres.

Namun, menurut psikolog Susan Albers, seringkali tingkat stres perempuan lebih dalam, dan merasa lebih banyak tekanan pada dirinya.

Nah, dilansir laman Health Cleveland Clinic, berikut tujuh tips untuk mengatasi stres bagi perempuan.

1. Jangan menenangkan diri dengan makanan

Biasanya, makanan adalah salah satu hal yang dijadikan pelarian oleh perempuan ketika tengah stres. Padahal, makanan disebut tidak menenangkan.

"Makanan memberi kita sentakan kesenangan atau gangguan," jelas Albers.

Albers mencontohkan, kita sering makan lebih cepat ketika stres.

"Stres mengaktifkan respons melawan-atau-lari, mengirimkan kortisol mengamuk ke seluruh tubuh kita," kata dia.

Baca juga: Orang Depresi Jarang Tersenyum?

Karena itu, cobalah untuk menemukan cara selain makanan untuk menurunkan kadar kortisol tersebut.

"Beristirahatlah dan lakukan pijatan sendiri—dengan meletakkan bola tenis di bawah kaki atau di belakang punggung ke dinding—atau duduk, atau berjalan, di luar," kata dia.

"Bahkan hal-hal sederhana, seperti menyeruput teh panas, mengenakan pakaian yang nyaman atau mandi air hangat juga dapat menenangkan tubuh."

2. Selesaikan stres yang dimiliki sendiri

Apakah kamu khawatir tentang tekanan tenggat waktu, rekan kerja yang sulit, atau capaian karier?

Albers merekomendasikan untuk melihat gambaran besarnya. Seberapa penting situasi stres dalam lima jam, lima hari, lima minggu atau lima tahun?

Perempuan juga cenderung menyerap stres orang lain.

Karena itu, menurut Albers, fokus pada stres yang dimiliki, daripada berusaha memperbaiki, memecahkan, atau menenangkan stres orang lain.

3. Berbagi tugas di rumah

Perempuan, terutama ibu, sering merasa kewalahan dengan tugas-tugas, tetapi merasa sulit untuk berbagi hal tersebut dengan anggota keluarga lain.

“Perempuan berpikir, 'Saya harus melakukan ini,' 'Saya harus melakukan itu'," kata Albers.

"Dan mereka menjadi sangat frustrasi ketika pasangan mereka tidak dapat secara otomatis melihat apa yang perlu dilakukan."

Baca juga: Belajar dari Sophie Turner tentang Cara Menghadapi Depresi

Alih-alih mengharapkan orang lain membaca pikiran, atur waktu untuk membagi tugas.

“Membangun pekerjaan rutin lebih baik daripada meminta melakukan suatu tugas kepada anggota keluarga lain pada saat itu,” kata dia.

Biarkan anak-anak masuk juga. Mereka dapat memilih pekerjaan yang mereka sukai atau menggilir tugas. Kemudian, tetapkan prioritas.

4. Hadir untuk keluarga

Apakah kamu sering merasa terjebak pada ponsel pintar? Banyak perempuan melakukannya.

Padahal, dengan begitu kamu bisa kehilangan peluang untuk terhubung dengan keluarga.

"Singkirkan telepon, dan lihat anggota keluargamu," saran Albers.

“Kamu akan berkomunikasi jauh lebih efektif."

Mintalah semua orang menyimpan perangkat elektronik mereka selama makan keluarga.

Hal ini akan membantu kamu menenangkan stres.

5. Jangan mengatur saat stres

Sesuatu yang bisa menambah stres bagi perempuan adalah membandingkan diri dengan orang lain.

“Tetap di jalurmu sendiri. Fokus pada diri kamu sendiri,” saran  Albers.

Baca juga: Benarkah Olahraga Selalu Mampu Mengatasi Masalah Depresi?

Kamu juga dapat mengurangi tekanan dengan melepaskan pernyataan "harus", seperti "Saya harus menjadi ibu yang sempurna," atau "Saya harus selalu membuat makan malam."

6. Bikin pembayaran tagihan otomatis

Jika uang adalah sumber stres, Albers menyarankan mengadakan pertemuan keluarga tentang keuangan untuk menetapkan anggaran.

“Ini mengurangi stres dalam jangka panjang," katanya.

"Saya juga mendorong perempuan untuk mengatur pembayaran tagihan otomatis secara online."

Sebab, tagihan seringkali membuat kita stres ketika melihatnya.

"Lalu, begitu semua tagihan dibayar, Kamu akan tahu berapa anggaran rumah tangga untuk bulan itu," kata Albers.

7. Jaga diri 

Kamu mungkin hebat dalam membuat janji dokter untuk anak-anak atau orangtua yang lanjut usia.

Tapi, kamu biasanya berada di urutan terakhir untuk perawatan diri sendiri.

Baca juga: Kala Depresi Patah Hati Berujung Bunuh Diri...

“Merawat dirimu itu penting. Jika kesehatan kamu turun, semua orang pun begitu,” kata Albers.

Buat rutinitas perawatan diri yang otomatis dan terhubung dengan rutinitas lain yang sudah mapan, seperti mengonsumsi vitamin setiap kali menyikat gigi.

Terakhir, beri diri kamu waktu untuk menyendiri dan mengisi ulang energi.

“Hal ini sulit untuk meredakan kekhawatiran kamu sesaat, tetapi ini benar-benar bermanfaat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com