KOMPAS.com - Trigliserida alias salah satu jenis lemak yang ditemukan dalam darah memang bisa terbakar dengan proses menurunkan berat badan.
Namun, jenis lemak ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Sama dengan LDL atau kolesterol jahat, kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
"Kami semakin menyadari peningkatan trigliserida merupakan masalah utama dan tidak boleh diabaikan," kata ahli jantung Steven Nissen.
Mirip dengan kolesterol, trigliserida berasal dari makanan yang kita makan dan kondisi hati kita.
"Ketika kadarnya normal, trigliserida digunakan untuk energi. Masalah muncul ketika levelnya tinggi," ucap Dr. Nissen.
Baca juga: Mengenal Beda Lemak Baik dan Lemak Jahat
Ketika terlalu banyak kadar trigliserida dalam darah, sisanya akan disimpan sebagai lemak. Itu sebabnya, banyak orang yang mengalami berat badan berlebih atau diabetes tipe 2 memiliki kadar gliserida yang tinggi.
“Kontrol diabetes yang buruk adalah faktor utama yang menyebabkan kadar trigliserida tinggi,” kata Dr. Nissen.
Ia menekankan pentingnya memerhatikan konsumsi karbohidrat, dan menyarakan agar kita mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan banyak berolahraga untuk menurunkan kadar trigliserida.
Pengganti karbohidrat
Makanan yang mengandung karbohidrat berbeda juga mengandung tingkat gizi yang sangat berbeda. Dr Nissen merekomendasikan kita untuk menghindari asupan karbohidrat dari makan berikut:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.