KOMPAS.com - Skinny jeans atau jeans berpotongan kecil dan ketat kerap dipilih untuk memberi tampilan ramping. Meski begitu, sebaiknya jangan menggunakan jeans ketat terlalu sering.
Sebuah temuan baru mengungkap, penggunaan celana ketat dapat menyebabkan vulvodynia, kondisi yang menyebabkan rasa sakit kronis di area genital eksternal wanita atau vulva.
"Tetapi mencegah vulvodynia mungkin tidak sesederhana menukar celana jeans yang ketat dengan yang longgar," kata dokter obstetri dan ginekologi Jessica Strasburg.
Vulvodynia adalah nyeri kronis yang memengaruhi bagian vulva selama lebih dari tiga bulan. Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan kondisi ini.
Secara umum ada beberapa gejala vulvodynia:
Baca juga: Inspirasi Tampil Elegan dengan Skinny Jeans ala Nicole Kidman
Pada dasarnya belum diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan vulvodynia pada penggemar jeans ketat.
Jeans yang diwarnai juga dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk infeksi saluran kemih atau infeksi jamur. Faktor lain adalah mencukur rambut genital juga dapat menyebabkan iritasi. Infeksi dan iritasi tersebut dapat memicu timbulnya vulvodynia.
Menurut Strasburg, vulvodynia juga bisa terjadi karena hal lain, seperti masalah dengan otot dasar panggul atau kelainan genetik tertentu.
Menurutnya, pakaian ketat dan mencukur rambut kemaluan lebih cenderung memicu gejala pada seseorang yang memiliki vulvodynia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.