Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2019, 13:28 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Orang-orang yang sedang diet dan menargetkan berat badan tertentu biasanya menghindari makanan-makanan cepat saji.

Namun, hal itu tidak dilakukan oleh pelatih kebugaran Jordan Syatt (28).

Syatt sama sekali tidak menghindarinya. Bahkan, dia mengaku makan Big Mac McDonalds setiap hari.

Namun, nyatanya dia tetap bisa menurunkan berat badan hingga sekitar tiga kilogram.

Lewat akun Instagram, Syatt mendokumentasikan proses dietnya, yang tak memiliki batasan untuk makanan apa pun.

Baca juga: Berapa Banyak Cheat Meals Jika Ingin Turunkan Berat Badan?

Meski begitu, bukan berarti ia mengadvokasi orang untuk makan McDonalds setiap hari. Ia tetap mengakui makanan tersebut tidak sehat.

Namun, Syatt sengaja bereksperimen untuk mematahkan stigma terhadap "makanan jahat", bahwa makanan tersebut masih bisa dikonsumsi pada pola yang seimbang.

Lalu, bagaimana Syatt menjaga berat badannya, bahkan bisa menurunkan berat badan?

Syatt tetap bisa menurunkan berat badan tiga kilogram, karena menerapkan pola defisit kalori.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jordan Syatt - SyattFitness (@syattfitness) on Sep 29, 2019 at 1:33pm PDT

Dengan tinggi badan 164 centimeter, Syatt mengonsumsi 2.200 kalori per hari untuk menjaga berat badannya.

Sementaram sebuah Bic Mac mengandung sekitar 540 kalori.

Baca juga: Batasi Kalori pada Orang Sehat dengan Bobot Ideal, Apa Dampaknya?

"Aku bisa dibilang tidak besar. Artinya tubuhku tidak punya banyak ruang untuk ekstra makanan, terutama jika aku menginginkan defisit kalori," kata dia.

Syatt banyak mengonsumsi makanan bernutisi, seperti telur Greek yogurt, sayur-sayuran, buah, dan ikan. Ia pun memastikan makan salad setiap harinya.

Greek yogurt dan keju cottage biasanya menjadi camilan sebelum olahraga, diikuti dengan Big Mac untuk makan siang.

Sementara, untuk makan malam Syatt biasa mengonsumsi sayur-sayuran, dan sumber protein, seperti ikan atau telur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com