Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2019, 13:03 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebanyakan orang tahu bahwa menerapkan pola makan sehat dan seimbang adalah cara paling efektif untuk turunkan berat badan, namun masih banyak orang yang tergoda mencoba pola-pola diet demi hasil yang lebih cepat.

Diet yang populer terutama pola diet yang sedang menjadi tren atau dilakukan oleh selebriti.

Pada 2019, pola diet cenderung mengerucut pada tiga hal, yaitu memangkas gula dan karbohidrat, menambah makanan nabati dan membatasi makan pada jam tertentu di beberapa hari dalam seminggu.

Data itu diketahui dari laporan Pencarian Tren Tahunan yang dirilis Google. Namun, ingatlah bahwa tren itu diambil berdasarkan istilah pencarian yang melonjak sepanjang 2019 dibandingkan dengan 2018. Artinya, bisa saja ada istilah-istilah diet asing yang masuk ke dalam daftar karena tergolong baru.

Nah, berikut 7 diet yang menjadi tren sepanjang 2019. Apakah kamu pernah mencoba salah satunya?

1. Intermittent fasting

Diet puasa atau yang lebih populer dengan istilah intermittent fasting mengharuskan kita membatasi makan pada periode waktu tertentu setiap harinya. Pola diet ini menjadi pencarian paling populer dalam istilah diet sepanjang 2019 secara global dan di Indonesia.

Dalam diet ini , ada banyak pilihan jendela makan yang paling banyak dicari. Mulai dari jendela makan delapan jam dan puasa 16 jam, hingga puasa dua hari dalam seminggu dan makan normal di lima hari lainnya.

Para peneliti mengungkapkan, memberi waktu usus untuk beristirahat selama beberapa waktu bisa memberi banyak manfaat, termasuk mencegah penyakit diabetes, kolesterol tinggi dan obesitas, serta meningkatkan produksi protein yang memperkuat koneksi di otak dan dapat berfungsi sebagai antidepresan.

Ini juga terbukti membantu menurunkan berat badan, bahkan jika Anda tidak mengurangi asupan kalori.

Namun, ada beberapa efek samping puasa antara lain kelelahan, sakit otot dan pusing. Pola ini tidak direkomendasikan untuk orang-orang dengan kebutuhan kalori tinggi, seperti mereka yang kekurangan berat badan, di bawah 18 tahun atau hamil.

Baca juga: Wajib Tahu, Manfaat dan Efek Negatif Diet Puasa

2. Diet Dr. Sebi

Diet ini terinspirasi dari almarhum pedagang herbal, Dr.Sebi yang aslinya bernama Alfredo Darrington Bowman, dan ia tidak memiliki gelar medis.

Pola dietnya mirip diet alkali yang bertujuan mengembalikan tingkat pH tubuh dengan memperbanyak asupan makanan nabati, yang dianggap mampu membersihkan sel-sel lendir yang menumpuk. Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini.

Spesifikasi diet ini tersembunyi di situs web Dr. Sebi, tetapi rencana itu termasuk memangkas asupan gandum, produk hewani, alkohol, dan minum satu galon spring water sehari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com