KOMPAS.com - Tubuh kita membutuhkan berbagai nutrisi dalam jumlah tertentu, termasuk zat besi.
Nutrisi ini merupakan komponen penting dari hemoglobin, sejenis protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke setiap bagian tubuh.
Saat tingkat zat besi normal di tubuh kita, semua sel berfungsi baik dan darah diproduksi dalam jumlah yang diperlukan.
Dan seperti yang kita ketahui, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Namun, apa yang terjadi jika tubuh kelebihan zat besi?
Baca juga: Memahami Pentingnya Zat Besi bagi Kesehatan
Zat besi berlebih dalam tubuh bisa membahayakan kesehatan kita, karena meningkatkan risiko gagal jantung, penyakit hati, diabetes, dan sindrom metabolik.
Kelebihan zat besi dalam tubuh juga merupakan penyebab utama timbulnya penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan epilepsi.
Tingginya kadar zat besi pada tubuh kita bisa dipicu oleh banyak faktor.
Sebut saja kelainan genetik, peningkatan konsumsi makanan atau asupan kaya zat besi, serta suplemen zat besi dalam jumlah besar.
Berikut adalah risiko yang terkait dengan konsumsi zat besi secara berlebihan.
Sebab utamanya karena overdosis suplemen zat besi. Pada kasus seperti ini, zat besi terakumulasi di organ-organ vital seperti hati dan otak, kemudian aka memicu kerusakan serius pada kedua organ tersebut.
Gejala keracunan zat besi meliputi mual, sakit perut, dan muntah.
Terlalu banyak zat besi memiliki potensi karsinogenik --sifat atau substansi yang mengendap dan merusak organ-- untuk menyebabkan kanker usus besar atau kanker kolon.
Hal ini dipicu reaksi Fenton tidak terkontrol dengan adanya zat besi berlebih di dalam tubuh, yang mempromosikan ketidakstabilan dan mutasi gen, mengarah ke kanker.
Baca juga: Kenali Tanda Kekurangan Zat Besi, Mulut Kering Termasuk di Antaranya