Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Libur 2 Minggu, Ini Daftar Kegiatan agar Anak Tak Bosan

Kompas.com, 17 Maret 2020, 17:05 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com – Sebagian besar sekolah telah menerapkan kebijakan meliburkan siswa dan belajar di rumah selama dua minggu.

Walau beberapa sekolah memberikan materi pelajaran secara online, tapi tetap banyak waktu luang anak selama di rumah. Tak sedikit orangtua yang bingung memberi kegiatan pada anak-anaknya di rumah.

Keluhan bosan juga mungkin akan terlontar dari mulut anak. Walau begitu, pakar perkembangan anak menyarankan agar orangtua tidak terburu-buru meladeni anak dan memberi solusi saat mereka sedang bosan.

Rasa bosan ternyata bisa memicu kreativitas, asalkan orangtua tahu cara mengarahkannya.

“Rangsang anak agar mereka menemukan jalan keluar sendiri. Situasi bosan sebenarnya merupakan kesempatan bagi anak untuk mengasah imajinasinya,” kata psikolog anak Christopher Willard.

Menurutnya, ada sebagian anak yang kreativitasnya tidak terpacu kecuali saat mereka sedang bosan.

Baca juga: Gejala Infeksi Corona pada Anak Lebih Ringan

Psikolog anak dari New York Kathleen Cuneo mengatakan, anak usia 5 dan 6 tahun sudah terbiasa dengan rutinitas yang terjadwal di sekolah. Namun, di masa ditutupnya sekolah seperti sekarang, mungkin jadwal mereka menjadi lebih longgar.

Berikut adalah beberapa tips kegiatan untuk membantu anak mengatasi rasa bosannya selama “karantina pribadi” di rumah:

Tarik imajinasinya
Anak-anak yang senang bermain peran biasanya lebih mahir menghibur dirinya sendiri.

“Mereka mungkin tidak langsung main bola atau naik sepeda di setiap situasi yang membosankan, tapi mereka punya imajinasi,” kata Willard.

Orangtua bisa mengajak anak membangun fantasinya. Misalnya saja ketika Anda harus belanja bulanan di supermarket, ajak mereka bermain peran sebagai chef yang harus membeli bahan-bahan untuk acara masak.

Baca juga: 6 Tips Parenting Anak Cerdas Sesuai Rekomendasi Psikolog

Ketika Anda sedang diburu-buru untuk mengirimkan laporan dan conference call, beritahu si kecil bahwa mereka sekarang adalah astronot yang harus mencari batu-batu di sebuah planet yang ada di sekeliling rumah.

Setelah beberapa kali, berhentilah menyodorkan skenario dan tanyakan pada anak mereka ingin bermain peran apa.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Beri hadiah saat bermain sendiri
Di sekolah, anak mungkin memiliki teman bermain 20 orang atau lebih. Di rumah, ia hanya bermain sendiri atau dengan kakak adiknya. Perubahan ini seringkali membuat anak sering mengeluh bosan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sibukkan anak saat bermain sendiri dengan menyediakan maianan lego, puzzle, atau melihat-lihat album foto. Kegiatan ini sangat efektif untuk anak usia 4-6 tahun.

Baca juga: Bukan Mainan, Ini Bentuk Kasih Sayang Orangtua yang Dibutuhkan Anak

Pada awalnya, biarkan anak bermain sendiri selama 15-20 menit tanpa ditemani, lalu tambahkan 5 menit setiap beberapa hari, hingga akhirnya ia bisa bermain selama satu jam sendirian.

Setelah anak bisa melakukannya tanpa rewel, beri ia hadiah, misalnya dengan menemaninya makan es krim atau menonton serial favoritnya bersama-sama.

Di luar kotak mainan
Banyak orangtua yang bingung mengapa anaknya masih saja mengeluh bosan walau di kamarnya mainan bertumpuk. Persoalannya, pakar psikologi anak mengatakan bahwa ketika anak bosan, mainan paling mahal pun tak akan bisa membuatnya ceria.

“Mereka butuh sesuatu yang unik untuk dimainkan,” kata psikolog anak Robert Epstein.

Ajak anak untuk kreatif memainkan barang-barang di rumah, misalnya gulungan tisu, kardus besar, mi kering, hingga pasta dengan bentuk yang unik.

Untuk anak yang lebih kecil, pastikan barang-barang yang dimainkan aman dan tidak ada risiko tertelan.

Baca juga: Pandai Bermain Musik Bikin Anak Lebih Cerdas, Benarkah?

Walau begitu, jangan langsung menyediakan barang-barang itu di kotak mainan anak, tapi ajak ia mencari sendiri yang dibutuhkannya di dalam rumah.

“Biarkan mereka yang memunculkan ide untuk membuat apa dan memakai material apa,” katanya.

Dengan demikian, keterampilan memecahkan masalah anak juga akan terangsang dan ia pun akan sibuk.

Fokus pada kreativitas
Tak ada salahnya memberi saran atau solusi saat anak bosan, terutama jika sudah lebih dari 10 menit tapi ia tak dapat ide sendiri. Walau begitu, jangan langsung memberinya gawai, karena ini akan membuat anak berharap gratifikasi instan.

“Memberinya gawai akan membuatnya sibuk sebentar. Tetapi, dalam jangka panjang kebiasaan ini akan membuat anak jadi tidak toleran pada waktu sunyi karena selalu merasa ia harus direspon setiap ingin sesuatu,” kata Epstein.

Lagi pula, selalu menyediakan solusi bagi anak tak akan membuatnya kreatif.

Ada beberapa projek yang bisa berlangsung berminggu-minggu untuk dikerjakan anak, misalnya saja berkebun. Ajak anak menanam benih dan setiap hari menyiram pot, memberi pupuk, atau mencatat perkembangannya dalam jurnal.

“Biarkan anak memilih sendiri tanamannya dan di mana ia akan meletakkan pot. Memang hal ini tak selalu berhasil, tapi setidaknya kita memberi ia kebebasan untuk berpikir dan membuat keputusan,” katanya.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua Lindungi Anak dari Virus Corona

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau