Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 30 September 2020, 13:21 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada kalanya kita merasa dialiri energi yang luar biasa, tapi di waktu lainnya tubuh terasa lelah, ngantuk dan tak bersemangat. Rasanya hanya ingin rebahan meski sudah minum beberapa gelas kopi.

Kondisi itu umum terjadi, namun jika kamu mengalaminya terlalu sering atau bahkan setiap hari, mungkin ada gangguan kesehatan tersembunyi.

Direktur Medis untuk Pusat Pengobatan Fungsional di Klinik Cleveland di Ohio, Elizabeth Bradley, M.D., menyebutkan beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti dilansir Parade.

1. Pola makan

Makanan adalah sumber energi tubuh, sehingga apa yang kita makan akan berdampak pada energi yang dimiliki tubuh.

Beberapa makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat menimbulkan kelelahan berkepanjangan, di antaranya:

- Terlalu banyak makanan cepat saji yang tinggi lemak dan rendah serat. Sebuah studi berskala besar menyebutkan bahwa pola makan tinggi lemak jenuh berkaitan dengan diabetes, sembelit, dan masalah kesehatan lainnya yang secara dramatis dapat memengaruhi energi tubuh.

Baca juga: Mengapa Makanan Cepat Saji Tak Baik untuk Kesehatan?

- Minum kopi. Bagi sebagian orang, kopi dapat mengganggu tidur malam sehingga membuat mereka lesu di keesokan harinya.

- Ngemil sebelum tidur. Tidur dalam keadaan lapar memang mengganggu. Jika memang harus ngemil larut malam, pilih karbohidrat tinggi nutrisi, seperti buah yang dipadukan dengan yogurt atau keju rendah lemak. Camilan ini membuat kenyang tanpa tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.

- Minum alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa saat tubuh memproses alkohol akan menstimulasi bagian otak yang dapat menyebabkan kita terjaga sepanjang malam dan mengganggu siklus tidur REM dan non-REM yang di utuhkan untuk segar di pagi hari.

- Terlalu banyak konsumsi gula. Makanan tinggi gula dapat meningkatkan kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan energi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi gula menyebabkan kita ngidam lebih banyak makanan manis.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

2. Siklus menstruasi

Sembilan dari setiap 10 wanita mengaku mengalami satu atau lebih gejala sindrom pramenstruasi (PMS), termasuk sakit kepala, rasa lelah, masalah tidur dan depresi

Para dokter masih mencari tahu apa penyebabnya dan mengapa beberapa wanita mengalaminya lebih hebat daripada yang lain, tetapi kadar hormon yang fluktuatif sepanjang siklus menstruasi dianggap memiliki peran kunci.

Bentuk PMS yang lebih parah yang dikenal sebagai gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), dapat menyebabkan beberapa wanita mengalami kelelahan yang ekstrem dan kesulitan berkonsentrasi

Hal ini terutama berlaku untuk wanita dengan riwayat depresi atau gangguan suasana hati lainnya.

Pendarahan hebat juga dapat menyebabkan penipisan zat besi, yang juga dapat menyebabkan kelelahan selama siklus menstruasi Anda. Jika kamu mengalami gumpalan darah atau menstruasi yang sangat berat, Dr. Bradley merekomendasikan konsumsi suplemen zat besi.

Baca juga: Penyebab Warna Darah Haid Kerap Berubah

3. Obat-obatan

Mengantuk adalah salah satu efek samping yang paling sering dialami dari konsumsi obat-obatan yang dijual bebas dan diresepkan, termasuk antihistamin, antikecemasan dan depresi, obat tekanan darah, hingga obat nyeri tertentu.

Obat-obatan ini dapat mengganggu neurotransmiter di otak yang membantu mengatur kewaspadaan dan rasa kantuk.

Ibuprofen dan antibiotik tertentu juga dapat membuat kita merasa lelah karena memengaruhi mikrobioma usus, dan itu dapat memengaruhi nutrisi yang diserah tubuh.

Menurut penelitian, beberapa metode kontrasepsi hormonal, termasuk pil tertentu dan perangkat atau implan intrauterine juga dapat menyebabkan kelelahan di siang hari.

Konsultasikan dengan dokter untuk mengganti obat yang kamu konsumsi jika menimbulkan kantuk yang mengganggu.

Baca juga: Penyebab Lansia Gampang Mengantuk dan Sering Tidur

4. Alergi

Banyak orang mengalami kambuh alergi yang dideskripsikan sebagai "kabut otak", sensasi kabur, kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi.

Dr. Bradley menjelaskan, alergi mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan kondisi itu membuat tubuh merasa lelah.

Alergi juga mengganggu tidur nyenyak di malam hari karena adanya gejala-gejala yang mengganggu, seperti hidung tersumbat, bersin, dan mata gatal. Sayangnya, obat-obatan alergi justru dapat semakin menyebabkan kantuk. Konsultasikanlah dengan dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau