KOMPAS.com – Menjaga kesehatan pasien diabetes di tengah pandemi Covid-19 bukanlah hal mudah.
Terlebih diabetes adalah penyakit komorbid (penyerta) yang bisa memperparah kondisi seseorang apabila terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 bisa membuat kondisi pasien diabetes memburuk.
Baca juga: Pahami, Pemeriksaan Tepat untuk Deteksi Diabetes
Ketua Umum Perkeni Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan, hal ini dikarenakan pengobatan pasien menjadi terhambat.
“Memang belum ada studi khusus tapi kelihatannya ada hambatan di sistem pelayanan kesehatan. Pasien takut ke rumah sakit, dokternya takut terhadap pasien banyak.”
Demikian penjelasan Ketut dalam media briefing World Diabetes Day 2020: Bersama Diabetasol Sayangi Dia yang berlangsung kemarin, Selasa (4/11/2020).
Ditambahkan, meskipun saat ini sedang terjadi pandemi, pasien diabetes tetap harus berobat ke dokter. Meski, memang tidak setiap saat pasien harus datang ke rumah sakit.
Jadwal berobat bisa diatur misalnya dua bulan sekali untuk menghindari infeksi Covid-19. Satu hal terpenting, pasien tetap harus rutin mengonsumsi obatnya.
Dokter bisa membuatkan resep obat untuk dua bulan. Setelah obat habis, baru pasien kembali kontrol ke dokter.
Secara prinsip dasar, pasien diabetes tetap harus menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.