Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Membatasi Asupan Kalori Bisa Berbahaya bagi Tubuh, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 04/11/2020, 18:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline

Sejalan dengan itu, penelitian menunjukkan bahwa fungsi reproduksi ditekan pada perempuan yang mengonsumi kalori 22-42 persen lebih sedikit daripada yang dibutuhkan.

Asupan kalori yang tidak mencukupi juga dapat mengurangi kadar estrogen, yang diperkirakan memiliki efek negatif yang bertahan lama terhadp kesehatan tulang dan jantung.

Para peneliti meyakini bahwa pembatasan kalori yang ketat juga dapat memengaruhi fungsi reproduksi pada laki-laki, tetapi hanya sedikit penelitian tentang topik tersebut.

Baca juga: Pola Makan yang Memengaruhi Kesuburan Pria

4. Melemahkan tulang
Mengonsumsi terlalu sedikit kalori dapat melemahkan tulang karena penurunan kadar estrogen dan testosteron.

Kadar yang rendah dari kedua hormon reproduksi tersebut diduga dapat mengurangi pembentukan tulang dan meningkatkan kerusakan tulang, yang pada akhirnya mengakibatkan tulang menjadi lebih lemah.

Selain itu, pembatasan kalori, terutama bila dikombinasikan dengan latihan fisik, dapat meningkatkan kadar hormon stres.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan keropos tulang yang sering kali tidak dapat disembuhkan.

5. Menurunkan kekebalan tubuh
Pembatasan kalori dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.

Hal ini berlaku untuk virus seperti flu biasa, terutama jika dikombinasikan dengan aktivitas fisik tingkat tinggi.

Sebuah penelitian, misalnya, membandingkan atlet dalam disiplin ilmu yang sangat menekankan aspek berat badan ideal, seperti tinju, senam, atau menyelam, dengan atlet dalam disiplin ilmu yang kurang berfokus pada berat badan.

Para peneliti melaporkan, atlet dalam disiplin ilmu yang membutuhkan aspek berat badan ideal melakukan upaya penurunan berat badan lebih sering, dan mereka hampir dua kali lebih beeisiko jatuh sakit dalam tiga bulan sebelumnya.

Dalam penelitian lain, atlet taekwondo yang menjalani program penurunan berat badan seminggu sebelum kompetisi mengalami penurunan kekebalan tubuh dan peningkatan risiko infeksi.

Sementara efek pembatasan kalori pada individu yang tidak berolahraga masih kurang jelas, dan lebih banyak penelitian diperlukan sebelum kesimpulan.

Baca juga: Berapa Banyak Kalori Harus Dibakar demi Menurunkan Berat Badan?

Konsumsi jumlah kalori yang tepat
Kebutuhan kalori berbeda bagi setiap orang karena bergantung pada sejumlah faktor, seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, berar badan, hingga tingkat aktivitas fisik.

Menentukan jumlah kebutuhan kalori yang tepat dapat menurunkan risiko pengembangan masalah kesehatan di atas.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menaksir kebutuhan kalori harian dengan tepat. Beberapa di antaranya:

  • Menentukan BMR menggunakan kalkulator online. Cari tahu berapa kebutuhan kalori harian minimal untuk tubuhmu dan jangan mengurangi asupan kalori kurang dari itu.
  • Memperkirakan jumlah kebutuhan kalori harian yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan berat badan saat ini menggunakan kalkulator online.
  • Jika mau menurunkan berat badan, cobalah menyasar asupan kalori harian yanh berada di antara jumlah kalori yang dibutuhkan untuk mempertahankan BMR dan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan saat ini.
  • Pastikan mencatat asupan kalori menggunakan, misalnya menggunakan jurnal makanan online, setidaknya di awal proses penurunan berat badan, dan
  • -Mencatat asupan kalori harian untuk memastikan kita mengonsumsi gizi dalam jumlah yang direkomendasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com