Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Lemak Vs Tinggi Protein, Mana yang Lebih Baik untuk Diet?

Kompas.com, 8 November 2020, 08:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebanyakan orang akan mengurangi konsumsi karbohidrat saat hendak melakukan diet untuk menurunkan berat badan.

Sebab, asupan karbohidrat yang berlebihan selalu identik dengan penambahan berat badan, dan nampaknya tidak masalah untuk menguranginya, hingga sampai ke tujuan akhir.

Setelah ini, orang-orang memiliki dua cara untuk mengurangi karbohidrat. Baik dengan meningkatkan asupan protein atau lemak.

Baca juga: Selain Sehat, Diet Vegan Bisa Menghemat Belanja Rp 18,6 Juta Setahun

Kendati demikian, kedua pendekatan tersebut tetap berfokus pada konsumsi rendah karbohidrat, meskipun jalurnya tentu saja berbeda satu sama lain.

Diet rendah karbohidrat

Perlu diketahui, sebagian besar kalori harian kita berasal dari karbohidrat yang totalnya sekitar 50 persen.

Dalam proses diet rendah karbohidrat, kita harus mengurangi asupannya melalui lemak atau protein.

Baca juga: Diet Vegan Bikin Kulit Lebih Sehat

Ketika mengikuti diet rendah karbohidrat, seseorang harus mengurangi asupan karbohidrat sesuai tujuan penurunan berat badan mereka.

Tinggi lemak vs tinggi protein

Salah satu contoh diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat adalah keto.

Dalam diet ini, asupan karbohidrat sangat rendah yakni sekitar 10 hingga 15 persen.

Selain itu, asupan lemaknya sangat tinggi sekitar 45-50 persen dan sisanya berasal dari protein.

Asupan lemak yang tinggi membantu tubuh mencapai fase yang disebut ketosis, di mana tubuh mulai membakar lemak.

Di sisi lain, protein adalah bahan penyusun kehidupan yang ada di setiap sel tubuh dan dapat membantu perbaikan sel.

Baca juga: Mengapa Diet Gagal dan Usaha Jaga Makan Berantakan?

Pada pola makan yang asupan proteinnya tinggi, karbohidrat dibatasi 30-35 persen, serta jumlah kalori yang tersisa dari lemak.

Diet zone dan south beach adalah contoh umum dari diet tinggi protein.

Hasil penelitian

Sebuah studi menunjukkan, memilih antara diet tinggi ptotein atau tinggi lemak akan berhasil menurunkan berat badan.

Hal yang sama juga diterbitkan dalam laporan sekelompok peneliti Australia pada tahun 2004 yang lalu.

Apabila, kedua diet tersebut menunjukkan hasil yang efektif melangsingkan tubuh. Sulit untuk membandingkan mana yang lebih baik.

Baca juga: Ingin Diet Rendah Kalori, Bagaimana Tentukan Porsi Makan?

Penelitian tersebut dilakukan dalam dua tahap pada 57 pria dan wanita obesitas yang berusia antara 40-60 tahun.

Kemudian, para partisipan dibagi secara acak menjadi dua kelompok.

Satu kelompok diminta untuk mengonsumsi 34 persen protein dengan 37 persen karbohidrat, lalu kelompok lain mengonsumsi 45 persen lemak dan 37 persen karbohidrat.

Setelah 52 minggu penelitian ekstensif, ditemukan kedua kelompok mampu menurunkan berat badan 5-8 persen dengan tekanan darah, gula darah, insulin, dan kadar kolesterol yang sama.

Diet tinggi lemak tidak sehat

Memang benar, kedua pendekatan diet itu membantu menurunkan jumlah berat badan yang sama.

Tetapi menurut para ahli, mengikuti diet tinggi lemak untuk waktu yang lama bukanlah ide yang baik.

Meskipun kita mendapatkan lemak dari sumber sehat seperti omega-3 dan lemak tak jenuh tunggal, ini tetap bukan pilihan yang sehat.

Sayangnya, diet tinggi lemak juga membuat kita kehilangan asupan variasi buah dan sayuran, yang berdampak negatif pada kesehatan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau