KOMPAS.com - Tubuh kita terdiri dari sekitar 60 persen air. Air berfungsi mengeluarkan racun dari organ tubuh, membawa nutrisi ke sel, memberi bantalan pada sendi, dan membantu proses pencernaan makanan.
Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan pria mengonsumsi total 13 gelas (sekitar tiga liter) air per hari, mengutip laman WebMD.
Sedangkan, wanita dianjurkan minum sembilan gelas (di atas dua liter) air setiap harinya. Bagi wanita hamil dan menyusui, IOM menyarankan minum air putih 10-12 gelas per hari.
Jika tubuh kekurangan air, kita dapat mengalami dehidrasi, yang antara lain menyebabkan gejala pusing hingga kejang.
Namun, tubuh yang over hidrasi atau kelebihan air juga sama bahayanya. Minum terlalu banyak air bisa menyebabkan hiponatremia, atau keracunan air.
Hiponatremia membuat bagian dalam sel dipenuhi air karena kadar natrium yang rendah di dalam aliran darah.
Baca juga: Kaitan Antara Hidrasi, Tingkat Kebugaran, dan Heat Illness
Pada kasus tertentu, keracunan air dapat memicu masalah kesehatan seperti kejang, koma, hingga kematian.
Tanda-tanda tubuh sudah cukup terhidrasi:
1. Selalu membawa botol air
Jika kita membawa botol air minum sepanjang hari dan segera mengisi kembali setelah habis, ada kemungkinan kita minum terlalu banyak air.
Menambahkan air berlebihan ke tubuh dapat menyebabkan kadar natrium yang rendah di dalam darah, yang mengakibatkan semua sel di tubuh membengkak.
Menurut Tamara Hew-Butler, PhD, profesor ilmu olahraga di Oakland University di Rochester, AS kelebihan air bisa berbahaya ketika otak mulai membengkak.
Baca juga: 8 Manfaat Tak Terduga dari Rutin Minum Air Hangat
2. Minum air meski tidak haus
Cara terbaik mengetahui tubuh butuh lebih banyak air adalah dengan menyadari apakah kita merasa haus atau tidak.
"Tubuh kita diprogram untuk melawan dehidrasi karena kita hidup dalam ketakutan akan kelangkaan atau tidak memiliki cukup makanan, jadi kita memiliki mekanisme bawaan untuk melindungi kita dari hal itu," sebut Hew-Butler.