Selain itu, pemain video game juga berisiko terkena trigger finger atau stenosing tenosynovitis. Kondisi ini terjadi ketika jari tersangkut dalam posisi bengkok karena peradangan kronis.
Risiko lain adalah tennis elbow yakni peradangan menyakitkan di tempat tendon masuk ke tulang di bagian luar siku.
Baca juga: Main Games Bukan Hadiah untuk Anak
2. Obesitas
Bermain game juga terkait dengan obesitas pada remaja. Hal ini disebabkan karena seorang remaja bisa duduk selama berjam-jam setiap hari di depan layar dan kurang bergerak aktif.
Kelebihan berat badan juga terjadi karena asupan makanan meningkat saat bermain video game.
Menurut suatu penelitian di Journal of Clinical Nutrition, satu sesi permainan video game pada remaja pria sehat dapat meningkatkan asupan makanan, terlepas dari sensasi nafsu makan.
Ada bukti yang menunjukkan sinyal rasa kenyang terganggu ketika bermain game sehingga ingin terus makan.
Selain itu, tekanan mental saat bermain video game mengaktifkan pusat penghargaan, yang mengarah pada peningkatan asupan makanan.
Baca juga: 14 Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebih Agar Tidak Kegemukan
3. Masalah penglihatan
Keluhan umum lainnya adalah masalah penglihatan seperti ketegangan mata. Akibatnya terjadi sakit kepala dan konsentrasi yang buruk.
4. Masalah psikologis
Selain penyakit fisik, kecanduan bermain game juga bisa menyebabkan masalah psikologis. Pemain game berisiko mengalami penarikan diri dan kehilangan minat pada aktivitas lain.
Bermain game juga telah dikaitkan dengan insomnia, gangguan ritme sirkadian, depresi, agresi, dan kecemasanm
Ada juga kekhawatiran bahwa paparan kekerasan ekstrim dalam video game dapat membuat remaja dan dewasa muda mengalami masalah emosional serta kemungkinan melakukan tindakan kekerasan.
Baca juga: Mengenali Kondisi Mata Kering, Pemicu, dan Cara Mengatasinya
Cara tepat