Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Cukur Rambut Kemaluan, Ketahui 7 Alasan Berikut

Kompas.com - 13/01/2021, 21:48 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Health,SELF

Sementara area kewanitaan yang bersih dari rambut kemaluan berpotensi menjadi tempat bernaung kutu kemaluan.

Baca juga: Pentingkah Membahas Infeksi Menular Seksual dengan Pasangan?

4. Melindungi jaringan internal yang halus
Rambut kemaluan jelas dapat melindungi kulit luar area kemaluan yang cukup sensitif serta bisa mengalami gatal dan iritasi akibat gesekan dengan bahan celana.

Namun, tak hanya itu. Rambut kemaluan yang dibiarkan tak terpangkas atau di-waxing juga bisa membantu melindungi jaringan di dalamnya.

Bagi perempuan dengan labia bagian dalam sedikit lebih terbuka, rambut kemaluan menjadi garis pertahanan peertama terhadap serangan dari luar yang dapat menyebabkan gatal, iritasi dan infeksi.

Baca juga: Tips Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan untuk Cegah Infeksi

5. Pencukuran atau waxing bisa sebabkan infeksi dan iritasi
Para dokter menemui pasien yang mengalami folikulitis (radang folikel rambut), abses, laserasi, iritasi, dan bahkan infeksi akibat perawatan untuk menghilangkan rambut kemaluan.

Cackovic, misalnya, menemukan setiap harinya ada saja pasien yang datang dengan keluhan tersebut dan khawatir benjolan atau iritasi ringan di area kemaluan mereka adalah tanda IMS.

Padahal, benjolan tersebut sebenarnya hanyalah akibat dari luka kecil yang menjadi infeksi atau radang.

"Itu adalah area yang sangat sensitif dan Anda berisiko tinggi merusak jaringan yang sangat penting di area tersebut (dengan melakukan penghilangan rambut kemaluan)," ujarnya.

Cackovic tidak merekomendasikan waxing atau laser. Selain karena rasanya mungkin menyakitkan, biayanya juga tinggi dan banyak perempuan yang mengalamin folikulitis parah akibat waxing.

Selain itu, perempuan yang melakukan perawatan tersebut juga berpotensi mengalami luka bakar dan iritasi kulit ringan lainnya.

Sementara laser dapat menyebabkan luka bakar dan biayanya juga tidak murah.

Baca juga: Wanita Wajib Pantang Waxing Saat Menstruasi

6. Menipis seiring bertambahnya usia
Menurut ahli bedah ginekologi invasif dan minimal dari Baylor University Medical Center di Dallas, Jessiac Shepherd, MD, rambut kemaluan biasanya tumbuh dengan kecepatan tetap, rata-rata 0,5 milimeter setiap harinya.

Namun, tahukah Anda bahwa seiring bertambahnya usia, sama seperti pertumbuhan rambut di area tubuh lainnya, rambut kemaluan juga akan semakin menipis setiap tahap hormonal berbeda dalam hidup kita.

"Seperti dengan bertambahnya usia dan menopause," katanya, seperti dilansir Health.

Selain itu, kondisi medis dan obat-obatan tertentu juga dapat membuat rambut kemaluan menipis.

Baca juga: Hai Wanita, Pahamilah Beragam Penyebab Infeksi Vagina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com