Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 31 Januari 2021, 09:09 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Mungkin kamu pernah mendengar anggapan bahwa banyak minum ait putih dingin bisa bikin gemuk.

Namun, apakah anggapan tersebut benar?

Ahli gizi Pooja Makhija, misalnya, pernah mengungkapkan melalui Instagram bahwa air putih memiliki 0 kalori.

Oleh karena itu, air putih dalam suhu berapapun tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

Ia kemudian menyertakan sebuah studi dari Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism yang menyebutkan bahwa minum air dingin malah bisa membantu menurunkan berat badan.

Tubuh peelu membakar sejumlah kalori untuk menghangatkan air ini dan menurunkannya hingga 36,6 derajat Celcius, yang merupakan suhu tubuh.

"Jadi, ini sebenarnya meningkatkan laju metabolisme, menghangatkan air untuk mencapai suhu tubuh," katanya, seperti dilansir NDTV.

Sementara itu, laman Healthline menjelaskan, minum air putih dingin bisa menjadi alternatif bagi kamu yang suka dengan minuman dingin berasa, misalnya es teh manis, es sirup, dan minuman dingin lainnya.

Bagi orang yang baru selesai berolahraga, air putih dingin bisa mencegah tubuh dari overheat atau suhu tubuh yang terlalu panas setelah berolahraga.

Terlepas dari suhunya, minum air putih bisa memberikan tubuh energi lebih untuk menjalani hari.

Meski begitu, bukan berarti air putih tak secara langsung membuat berat badanmu turun. Air putih sebenarnya hanya berperan dalam membantumu mengubah perilaku makan yang kurang sehat.

Baca juga: 5 Alasan Minum Air Putih Dapat Menurunkan Berat Badan

Risiko
Meski air putih dalam segala suhu cenderung menyehatkan, tetapi ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai untuk jangka panjang dari kebiasaan minun air putih dingin.

Minum air putih dingin akan membuat perut terkontraksi, yang membuat tubuh lebih sulit mencerna makanan.

Beberapa ahli juga meyakini bahwa tubuh perlu bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu internalnya jika meminum air bersuhu es atau kurang dari 4 derajat Celcius.

Pada kondisi tertentu, air dingin mungkin memengaruhi tubuh lewat cara yang mungkin tidak kita antisipasi atau inginkan.

Sebuah studi lama dan kecil dari tahun 1978 yang melibatkan 15 orang, misalnya, menemukan bahwa minum air dingin membuat lendir hidung lebih kental dan lebih sulit untuk melewati saluran pernapasan.

Sebagai perbandingan, para peneliti menemukan bahwa sup ayam dan air panas membantu orang bernapas lebih mudah.

Jika kamu sedang pilek, minum air dingin bisa membuat hidung semakin mampet.

Penderita migrain juga mungkin akan mengalami kekambuhan jika minum air dingin.

Baca juga: Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Air Putih

Dalam pengobatan China kuno, minum air dingin dengan makanan panas dianggap menciptakan ketidakseimbangan.

Itulah mengapa, umumnya masakan dalam budaya China disajikan dengan air hangat atau teh panas.

Keyakinan ini tercermin dalam beberapa budaya lain di seluruh dunia, saah satunya tradisi India pada pengobatan Ayurveda.

Tradisi tersebut juga meyakini bahwa air dingin menyebabkan ketidaksembangan dalam tubuh dan memperlambat proses pencernaan.

Praktisi Ayurveda meyakini tubuh perlu mengeluarkan energi tambahan untuk memulihkan suhu tubuh setelah minum air dingin.

Dalam tradisi Ayurveda, air dingin dapat meredam "api", atau Agni, yang menjadi bahan bakar semua sistem dalam tubuh dan penting untuk kesehatan.

Dalam pengobatan Barat, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air dingin berdampak buruk bagi tubuh atau pencernaan.

Minum banyak air dapat membantu tubuh mengeluarkan racun, membantu pencernaan, dan mencegah sembelit.

Sebuah studi kecil dari 2013 menyelidiki efek air minum pada suhu yang berbeda pada enam orang yang mengalami dehidrasi, setelah berolahraga ringan, serta berada di ruangan yang panas dan lembab.

Para peneliti menyimpulkan bahwa minum air pada suhu 16 derajat Celcius mungkin merupakan suhu terbaik untuk rehidrasi pada atlet yang mengalami dehidrasi.

Jika kamu termasuk orang yang mempertimbangkan risiko minum air dingin namun tidak selalu bisa minum air hangat, minum air putih dalam suhu ruangan tersebut mungkin bisa menjadi solusi moderat.

Baca juga: Menurunkan Berat Badan Dengan Diet Air Putih, Amankah?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau