KOMPAS.com - Buang air besar adalah proses yang diperlukan untuk membuang kotoran dari tubuh dan membuat longgar ruang di sistem pencernaan.
Terlepas dari itu, buang air besar juga memiliki efek fisiologis dan psikologis yang mungkin terasa nikmat dan menyenangkan.
Artikel ini menjelaskan mengapa buang air besar mungkin terasa menyenangkan.
Baca juga: Apakah Makan Salak Menyebabkan Susah Buang Air Besar?
Juga akan diuraikan beberapa karakteristik kotoran yang sehat, dan membahas beberapa masalah yang terkait dengan kesulitan buang air besar.
Pertama, ada beberapa alasan yang membuat momen buang air besar terasa nikmat.
Satu tinjauan pada tahun 2014 mencatat, saraf pudendal mengontrol sfingter anal. Saraf ini juga merupakan saraf utama perineum dan alat kelamin.
Bagian ini membawa sensasi dari uretra dan klitoris pada wanita serta sensasi dari penis pada pria.
Stimulasi saraf pudendal saat buang air besar ini lah yang dapat menyebabkan perasaan senang.
Saraf vagus adalah saraf panjang yang membentang dari usus besar ke batang otak.
Saraf ini membantu mengatur berbagai fungsi tubuh dan memainkan peran penting dalam sederat reaksi fisiologis.
Reaksi fisiologis itu antara lain, batuk, bersin, tertawa, muntah, dan tentu saja buang air besar.
Melewati gerakan usus melibatkan otot-otot tertentu di usus besar dan rektum. Begitu tubuh mengeluarkan kotoran, otot-otot ini mengendur, hingga menyebabkan eksitasi saraf vagus.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini 10 Penyebab Sakit Saat BAB dan Solusinya
Satu artikel tahun 2020 mencatat, eksitasi ini dapat menyebabkan penurunan detak jantung dan tekanan darah.
Seseorang mungkin mengalami efek fisiologis ini sebagai periode relaksasi yang singkat.
Secara anekdot, mungkin juga ada aspek psikologis untuk merasa nyaman, setelah buang air besar.
Sensasi atau keinginan untuk buang air besar mungkin terasa tidak nyaman secara fisik dan mental.
Nah, ketika buang air besar meredakan ketidaknyamanan ini, maka kondisi itu mungkin yang membuat kita merasakan kenyamanan.
Meskipun frekuensi buang air besar bervariasi bagi tiap-tiap orang, namun sebuah artikel pada tahun 2020 menyebut rata-rata BAB normal adalah 1-3 kali sehari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.