Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tanda Gangguan Tidur, Apakah Kamu Mengalaminya?

Kompas.com, 17 Maret 2021, 10:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber PureWow

KOMPAS.com - Jika rutinitas pagi kita sebagian besar adalah mencoba membuka mata dan tidak pernah merasa cukup istirahat, maka kita mungkin mengalami gangguan tidur.

Namun tidak semua gangguan tidur sama. Untuk menentukan mana yang kamu alami, kamu mungkin memerlukan studi tentang tidur.

Studi tidur adalah alat diagnostik yang membantu orang dan dokter menentukan penyebab apa yang membuat orang-orang tidak bisa tidur nyenyak.

Psikolog tidur, Katherine Hall mengatakan, studi tidur atau polisomnografi merupakan pemeriksaan tidur mendetail yang memungkinkan dokter menguji dan mendiagnosis gangguan tidur secara akurat. 

Pada dasarnya, dokter mengamati kita saat tidur untuk mencari tahu mengapa kita tidak bisa mendapatkan istirahat malam yang nyenyak.

Biasanya, peserta studi tidur diminta menghabiskan malam di klinik tidur di mana mereka terhubung ke berbagai mesin yang mengukur parameter tertentu.

Seorang dokter penyakit dalam yang berbasis di Baltimore, Vivek Cherian, MD mengungkapkan, parameter tersebut antara lain detak jantung, kadar oksigen, gelombang otak, gerakan mata, pola pernapasan, dan fisik.

Menurut Sound Sleep Health, dokter menggunakan empat jenis sensor berbeda selama tes tidur.

Ada elektrokardiogram (EKG) untuk memonitor detak jantung, elektro-ensefalogram (EEG) memonitor aktivitas otak, elektrookulografi (EOG) memonitor pergerakan mata dan elektromiografi (EMG) memonitor pergerakan otot.

Secara total, peserta studi tidur dipasangi sekitar 20 sensor berbeda yang terpasang ke tubuh mereka (kebanyakan di sekitar kepala dan mata) selama penelitian.

Pengukuran yang diperoleh dari semua sensor ini memberikan informasi yang sangat berguna dan mendetail kepada dokter tentang gejala pasien. Secara alami, ini mengarah pada diagnosis yang lebih akurat.

Hall, yang berspesialisasi dalam Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia (CBT-I) di Somnus Therapy melibatkan pekerja shift untuk berpartisipasi dalam studi tidur pada siang hari guna menjelaskan efek kerja malam pada pola tidurnya.

Beberapa tes juga bisa dilakukan di rumah seperti tes apnea tidur. Ini membutuhkan lebih banyak usaha dari pihak peserta karena kita harus menerapkan sensor ke tubuh sendiri dan memastikan untuk menggunakan peralatan dengan tepat.

Baca juga: Gangguan Tidur Penyebab Tubuh Lelah Sepanjang Hari

Syarat mengikuti studi tidur

Jika kita pergi ke dokter dengan gejala tertentu dan perlu melakukan pemeriksaan tidur untuk mencari tahu apa yang salah, itulah tanda kita bisa mengikuti studi tidur.

Dokter Cherian mengatakan, apabila dokter yakin kita menderita gangguan tidur tertentu seperti insomnia atau apnea tidur, kita akan dirujuk untuk berpartisipasi dalam studi tidur.

Hal ini dapat membantu menyingkirkan penyakit tertentu dan memperjelas apa yang sebenarnya terjadi pada subjek.

"Sebenarnya tidak ada batasan seberapa sering kita dapat berpartisipasi dalam studi tidur, maka dia sedang mencari diagnosis tertentu," terangnya.

Di sisi lain, beberapa organisasi membutuhkan orang-orang yang siap membantu memajukan bidang ilmu tentang tidur.

Dalam hal ini, menurut Hall, setiap studi biasanya akan menetapkan kriteria sendiri untuk peserta seperti apa yang dicari. Baik itu orang yang tidur nyenyak, pekerja shift, atau yang menderita gangguan tidur.

Baca juga: Kenali, Penyebab Gangguan Tidur Selama Pandemi dan Cara Mengatasinya

Tanda-tanda gangguan tidur

Jika kita merasa perlu studi tentang tidur, mulailah dengan mendiskusikan kekhawatiran ini dengan dokter.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini enam tanda gangguan tidur yang  membutuhkan penangangan agar kualitas hidup tidak menurun.

1. Kesulitan untuk tidur

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tertidur alias sulit tidur.

Jika tidak ada faktor lain —stres, kecemasan umum, kasur yang buruk— yang membuat kita tidak bisa tidur, bisa jadi itu adalah insomnia.

Gejala insomnia ini biasanya terjadi terus-menerus atau tidak hanya sesekali. Apabila kita sering mengalaminya, maka kita membutuhkan studi tidur.

2. Tidak bisa tetap tidur

Seperti yang sudah kita ketahui mengenai insomnia, salah satu gejalanya adalah ketidakmampuan untuk bisa tetap tidur dengan nyenyak.

Jika kita bisa tertidur tetapi kemudian di tengah-tengah terbangun dalam waktu yang lama di malam hari, itu menjadi tanda kita mengalami gangguan tidur.

3. Sering terbangun di malam hari

Sering terbangun sepanjang malam bisa menjadi tanda gangguan tidur.

Hall mencatat bahwa parasomnia adalah gangguan tidur yang melibatkan pengalaman yang tidak diinginkan saat kita tertidur atau saat bangun.

Gerakan atau perilaku yang tidak normal di malam hari atau saat kita tertidur dapat membuat kita terbangun tanpa memahami alasannya.

4. Bangun dengan terengah-engah

Bangun tidur dengan terengah-engah dapat mengindikasikan kita menderita gangguan pernapasan terkait tidur (SRBD) atau apnea tidur obstruktif (OSA).

Pada penderita OSA, otot tenggorokan berkontraksi dan rileks berulang kali, sehingga menyebabkan pernapasan mulai dan berhenti.

Gerakan terus menerus ini bisa membangunkan kita sepanjang malam.

Menurut Dokter Cherian, pria berusia di atas 50 tahun dengan lingkar leher lebih dari 40 cm kemungkinan besar dapat mengembangkan gangguan OSA pada tidurnya.

5. Selalu lelah sepanjang hari

Tidak peduli jam berapa kita bangun di pagi hari, kelelahan terus-menerus adalah pertanda bahwa ada hal lain yang sedang terjadi.

Mungkin saja kita sedang menderita gangguan ritme sirkadian.

Jika jam internal kita tidak sinkron dengan bagian tubuh yang lain, tidur tidak akan datang dengan mudah. Ini biasanya dialami orang-orang yang kerap berperigian dengan zona waktu yang berbeda.

6. Kelelahan menurunkan kualitas hidup

Ketika kita sangat lelah sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan atau menikmati waktu tidur, inilah saatnya untuk berkonsultasi kepada dokter tentang studi tidur.

Terutama, jika kita melihat peningkatan tekanan darah dan permulaan masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi.

Baca juga: Waspadai, 5 Gangguan Tidur yang Bikin Ngantuk Sepanjang Hari

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau