KOMPAS.com - Sakit tenggorokan adalah kondisi yang cukup umum terjadi dan rasanya hampir setiap orang pasti pernah mengalaminya.
Tenggorokan saakit bisa membuat kita susah menelan dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Tapi, jika kondisinya parah, kesulitan menelan bisa menyebabkan penurunan berat badan dan komplikasi lainnya.
Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan yang dapat disembuhkan dengan segera, tetapi bisa juga merupakan tanda penyakit serius.
Melansir Verywell Health, berikut 10 penyebab sakit tenggorokan yang perlu kita ketahui:
Sakit tenggorokan karena penyebab ini terbilang cukup umum terjadi, seperti flu dan pilek.
Pada kasus yang lebih jarang, seperti campak dan cacar air, juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
Radang tenggorokan bisa menyebabkan nyeri yang parah di tenggorokan sehingga kita sulit menelan. Pada kondisi ini, amandel kita juga bisa membengkak.
Bakteri lain yang disebut Arcanobacterium haemolyticum juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan ruam.
Sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri perlu diobati menggunakan antibiotik.
Jika tidak diobati, radang tenggorokan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan jantung atau ginjal.
Baca juga: Saat Radang Tenggorokan, Makan Apa yang Boleh dan Tidak Boleh?
Bakteri, virus, dan jamur dapat menyebabkan post-nasal drip.
Ini adalah kondisi di mana lendri yang terinfeksi mengalir di bagian belakang tenggorokan sehingga menyebabkan sakit tenggorokan.
Beberapa orang memiliki alergi terhadap benda-benda tertentu sehingga memicu sakit tenggorokan.
Alergi debu, jamur atau bulu, khususnya, dapat menyebabkan post-nasal drip yang menyebabkan sakit tenggorokan.
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh refluks asam sering kali terasa lebih buruk di pagi hari.
Ini terjadi karena asam dari lambung dapat naik kembali ke kerongkongan, belakang tenggorokan, dan mulut pada malam hari ketika kita tidur.
Baca juga: Asam Lambung Kambuh, Lakukan 9 Hal Ini
Iritasi karena kondisi seperti udara kering, menghirup bahan kimia atau asap rokok dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
Kondisi ini dapat diperburuk dengan bernapas dengan mulut terbuka.
Kondisi ini biasa dialami oleh penyanyi dan individu yang banyak menggunakan suara ketika bekerja atau beraktivitas secara rutin.
Laringitis biasanya menyebabkan suara serak dan menimbulkan sakit tenggorokan ketika berbicara.
Kita juga bisa mengalami nyeri tenggorokan ketika selang pernapasan dimasukkan selama operasi atau karena sakit dan cedera.
Namun, sakit tenggorokan yang satu ini sifatnya hanya sementara dan biasanya akan mereda dalam satu atau dua hari setelah selang dilepas.
Prosedur pembedahan, seperti tiroidektomi atau EGD (esophagogastroduodenoscopy) juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
Adapun pada prosedur EGD, endoskopi akan dimasukkan melalui mulut dan bagian belakang tenggorokan sehingga menimbulkan nyeri.
Kondisi ini memang jarang terjadi, namun tumor atau pertumbuhan lainnya dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Kanker dan Tumor
Sakit tenggorokan umumnya akan sembuh dalam beberapa hari dan bisa diatasi dengan pengobatan rumahan.
Namun, beberapa kondisi perlu dikonsultasikan ke dokter, di antaranya:
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan Secara Alami
Sakit tenggorokan paling umum terjadi akibat infeksi bakteri atau virus.
Jika ini penyebabnya, maka rutin mencuci tangan selama 20 detik hingga ke sela-sela jari dan kuku bisa menjadi tindakan pencegahan yang cukup efektif.
Jika sulit menemukan air, gunakan hand sanitizer sebagai alternatif.
Sementara jika memiliki refluks asam atau asam lambung naik, perubahan gaya hidup mungkin dapat mengatasi sakit tenggorokan jangka panjang.
Sedangkan jika punya alergi khusus, diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat telan atau alergi secara jangka panjang. Imunoterapi juga bisa menjadi pilihan.
Beberapa metode juga bisa menjadi obat sakit tenggorokan alami yang dapat dipraktikan di rumah.
Baca juga: 10 Cara Alami Mengusir Sakit Tenggorokan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.