Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2021, 15:48 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

KOMPAS.com - Saat orang dewasa menggertakkan gigi waktu tidur, biasanya dia sedang sangat emosional. Entah itu marah, gelisah, maupun khawatir.

Namun bagaimana jika bayi yang menggertakkan gigi? Samakah emosi yang tengah dirasakan? Ternyata tidak.

Ketika bayi menggertakkan gigi, itu bukan pertanda kemarahan atau ketakutan. Ada alasan khusus yang mendasarinya

Menurut Dr. Kami Hoss, hampir 50 persen bayi menggertakkan gigi. Sebagian besar alasannya karena bayi sedang melakukan eksplorasi.

Baca juga: Apakah Bayi Bermimpi Saat Tidur?

Rasa ingin tahu mendorong bayi untuk menggertakkan gigi. Biasanya kebiasaan ini muncul sekitar usia 10 bulan, ketika gigi depan atas dan bawah bayi telah tumbuh.

"Bayi mencoba mencari tahu apa yang terjadi di mulutnya karena mulai terasa berbeda," kata Hoss seperti dikutip Fatherly.

Apabila bayi mulai memiliki kebiasaan menggertakkan gigi, orangtua bisa memberikan mainan tumbuh gigi. Pilihlah yang aman untuk bayi.

Akan tetapi, jika menggertakkan gigi berakibat serius pada bayi, Dr. Hoss merekomendasikan orangtua memeriksakannya ke dokter gigi anak.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Cara Tepat Merawat Gigi Bayi yang Baru Tumbuh

Terkadang mengertakkan gigi bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius seperti sleep apnea atau henti napas saat tidur. Kondisi ini menyebabkan bayi kesulitan bernapas.

Dampaknya tubuh mengaktifkan otot-otot mulut untuk mendapatkan kembali kendali atas jalan napas agar tetap terbuka. Inilah yang kemudian membuat bayi menggertakkan giginya.

Hoss menyarankan, jika anak mendengkur lebih dari biasanya, bernapas lewat mulut, atau mengalami jeda napas saat tidur, maka segeralah periksa.

.Thinkstockphotos .

Anak stres

Seiring bertambahnya usia, stres juga dapat menjadi penyebab anak menggertakkan gigi, sama halnya dengan orang dewasa.

"Saat anak-anak marah, frustrasi, sedih, atau malu, dia bisa mengungkapkan stres dengan cara lain seperti menggertakkan gigi," kata Hoss.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Anak Stres

Dia mendorong orang tua untuk memperhatikan cara anak-anak menanggapi stres.

Selain itu, apabila anak khususnya bayi tidak bisa mengendalikan kebiasaanya menggertak gigi, hal itu dapat menyebabkan erosi gigi.

Dokter gigi anak dapat mengetahui apakah keadaannya sudah cukup parah sehingga memerlukan perawatan atau tidak.

Biasanya dokter tidak bisa meresepkan pelindung mulut untuk mengatasi kebiasaan gertak gigi pada bayi. Sebab hal itu malah dapat mengganggu pertumbuhan gigi, entah itu tanggal atau erosi permanen.

"Menggertakkan gigi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Tetapi tak ada salahnya untuk melakukan perawatan terkait hal itu," kata Hoss.

Baca juga: Sekolah Jarak Jauh Picu Stres dan Kecemasan Anak


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com