Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Tekanan Darah

Kompas.com - 06/05/2021, 17:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline

Jika kita tidak tidur cukup atau nyenyak, maka itu akan memengaruhi tekanan darah kita.

Itulah mengapa orang yang kurang tidur, terutama para lansia, memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi.

Namun, bagi sebagian orang, memiliki tidur cukup dan nyenyak tidaklah mudah.

Untuk mengatasinya kita bisa melakukan sejumlah upaya, seperti mengatur jadwal tidur teratur, berolahraga di siang hari, hingga menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman.

Studi Kesehatan Jantung Tidur nasional menemukan bahwa tidur kurang dari 7 jam semalam dan lebih dari 9 jam malam berkaitan terhadap peningkatan prevalensi hipertensi.

Sementara tidur kurang dari 5 jam malam dikaitkan dengan risiko hipertensi jangka panjang yang signifikan.

8. Makan makanan tinggi protein

Sebuah studi jangka panjang yang disimpulkan pada 2014 menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein berkaitan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi.

Sebagai gambaran, penelitian mengungkapkan bahwa orang-orang yang makan rata-rata 100 gram protein per hari, memiliki risiko tekanan darah tinggi 40 persen lebih rendah dibandingkan orang-orang yang hanya mengonsumsi protein dalam jumlah sedikit.

Menambahkan konsumsi serat juga dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi hingga 60 persen.

Namun, diet tinggi protein mungkin tidak cocok untuk semua orang.

Orang-orang yang memiliki penyakit ginjal, misalnya, mungkin perlu berhati-hati sebelum menerapkannya. Jadi pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memasukkan lebih banyak protein ke dalam pola makan harian.

Beberapa makanan berprotein tinggi seperti ikan, telur, unggas seperti dada ayam, daging sapi, kacang-kacangan, hingga keju.

Untuk opsi vegetarian, kita bisa mengonsumsi tempe atau selai kacang.

Baca juga: 11 Protein Terbaik untuk Perempuan

9. Mengurangi konsumsi kafein

Kafein dapat meningkatkan tekanan darah, meskipun efeknya hanya sementara sekitar 45-60 menit.

Namun, reaksinya bisa berbeda-beda pada setiap individu. Beberapa orang juga mungkin lebih sensitif terhadap kafein daripada orang lainnya.

Jika sensitif terhadap kafein, pertimbangkan untuk memangkas konsumsi kofi atau memilih kopi decaf.

10. Konsumsi obat resep

Jika tekanan darah sudah terlalu tinggi dan tidak menurun setelah melakukan perubahan gaya hidup, dokter mungkin akan meresepkan obat.

Obat tersebut akan membantu menurunkan tekanan darah untuk jangka panjang, terutama jika kita memiliki sejumlah faktor risiko.

Pastikan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pilihan obat yang tepat dan paling cocok dengan tubuh kita.

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Memperburuk Covid-19, Ini Alasannya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com