Tidak mengonsumsi protein yang cukup dapat merusak otot dan memperlambat laju metabolisme tubuh.
Itu karena hanya dengan menjaga massa otot akan membantu tubuh membakar kalori lebih cepat. Dengan begitu, tubuh kemudian akan membakar lemak yang tidak diinginkan.
Baca juga: 9 Cara Mudah Menaikkan Berat Badan dengan Lebih Cepat
Tanpa otot, kita akan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mengonsumsi 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan per hari untuk membantu menurunkan berat badan.
Memang, mengikuti diet rendah karbohidrat seperti keto dapat membantu kita menurunkan berat badan saat pertama kali memulai.
Tapi, sayangnya, diet ini sulit dipertahankan dalam jangka panjang dan pada akhirnya dapat membuat berat badan kita kembali naik.
Memangkas total asupan karbohidrat akan menyebabkan beberapa efek samping yang tidak terlalu menyenangkan, yang dapat membuat kita sulit menjalani rutinitas harian.
Tubuh akan mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan, mudah tersinggung, lesu, dan keinginan untuk makan secara berlebihan.
Baca juga: 4 Sumber Protein Terbaik untuk Turunkan Berat Badan
"Karbohidrat memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari karena otak dan sistem saraf pusat kita membutuhkannya terus menerus untuk bekerja dengan baik," kata ahli diet, Tim McComsey, RD.
Apabila kita belum mengubah rutinitas olahraga baru-baru ini, mekanisme pembakaran kalori utama tubuh mungkin telah berhenti untuk memperlambat pembakaran.
"Bangunkan tingkat metabolisme kita dengan menyetrum kembali otot," saran Dr Sean M. Wells, pelatih pribadi dan pemilik Wells Physical Therapy.
"Jika kita telah melakukan latihan yang sama selama beberapa bulan terakhir, tubuh tidak lagi tertantang dan artinya tidak membakar kalori sebanyak yang seharusnya," sambung dia.
Kalau kita biasanya bersepeda untuk berolahraga, cobalah berlari atau tenis untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
Tidur yang tidak cukup dapat memperlambat metabolisme dan menambah berat badan.
Baca juga: Mungkinkah Turunkan Berat Badan 0,5 Kilogram Per Hari?
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menganalisis lebih dari 500 buku harian tidur hari kerja peserta dan menemukan, kehilangan waktu tidur hanya dalam 30 menit meningkatkan risiko obesitas sebesar 17 persen.
Kurang tidur ringan juga menyebabkan ghrelin — hormon perangsang rasa lapar — bekerja berlebihan sekaligus mengurangi kadar hormon leptin yang bekerja menekan nafsu makan.
Pada gilirannya, ini merangsang rasa lapar bahkan saat kita kenyang, sehingga dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.