Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan Sepele yang Dapat Menyebabkan Masalah Ginjal

Kompas.com, 10 Juni 2021, 16:09 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ginjal adalah dua organ berbentuk seperti kacang yang membantu tubuh membuang limbah dalam bentuk urin atau kencing.

Fungsi ginjal bagi tubuh sangatlah beragam. Mengutip Kompas.com (12/3/2021), selain fungsi yang sudah disebutkan, ginjal juga membantu menyaring darah sebelum mengirimnya kembali ke jantung, menjaga keseimbangan cairan tubuh, hingga Menyaring bahan limbah dari makanan, obat-obatan, dan zat beracun.

Tak sedikit orang yang menganggap bahwa penyakit ginjal hanya dihadapi orang-orang tua atau peminum alkohol.

Padahal, kebiasaan sepele yang kita lakukan sehari-hari dan memicu gaya hidup tidak sehat berkontribusi besar terhadap kesehatan ginjal.

Merangkum sejumlah sumber, berikut sejumlah kebiasaan harian yang dapat menyebabkan penyakit ginjal:

1. Kurang minum

Menurut National Kidney Foundation, menjaga tubuh tetap terhidrasi membantu ginjal membersihkan natrium dan racun dari tubuh.

Banyak minum air putih juga menjadi salah satu cara terbaik untuk mengindari batu ginjal.

Orang-orang dengan masalah ginjal atau gagal ginjal memang perlu membatasi asupan cairan. Namun bagi kebanyakan orang, dianjurkan untuk minum 1,5 hingga 2 liter per hari sebagai target yang menyehatkan.

Baca juga: Begini Ternyata Aturan Minum Air Putih yang Benar

2. Tidak tidur cukup

Tidur cukup di malam hari sangatlah penting bagi kesejahteraan seseorang dan juga punya peranan besar terhadap kesehatan ginjal.

Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur dan bangun yang membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.

Oleh karena itu, pastikan kita tidur cukup setiap malamnya.

3. Sering menahan buang air kecil

Melansir Self, rata-rata orang buang air kecil empat hingga enam kali dengan jarak antara buang air kecil bisa mencapai empat jam.

Menurut Lisa Hawes, MD dari Chesapeake Urology Associates, jarak buang air kecil lebih lama dari itu dapat dikatakan tidak ideal. Apalagi jika dilakukan terlalu sering.

Menahan buang air kecil membuat kandung kemih terlalu penuh dan meregang sehingga menambah ukurannya.

Kapasitasnya pun menjadi berlebih dan tubuh jadi tidak peka ketika kandung kemih sudah penuh. Kandung kemih menjadi tidak terlalu "menekan" sehingga tidak bisa kosong sepenuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Wellness
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau