Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 8 Risiko Kesehatan akibat Tubuh Terlalu Kurus

Kompas.com - 16/07/2021, 09:36 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Overweight atau kelebihan berat badan sering sekali disoroti sebagai penyebab dari berbagai penyakit. Padahal, kondisi kekurangan berat badan (underweight) sama berbahanya bagi kesehatan seperti kelebihan berat badan.

Melansir Medical News Today, salah satu cara mengukur berat badan ideal adalah dengan Indeks Massa Tubuh (BMI). Metode ini dianggap cukup ideal karena membandingkan tinggi dan berat badan seseorang. 

Seseorang dikategorikan kekurangan berat badan jika angka BMI di bawah 18,5, sedangkan BMI normal atau sehat berkisar 18,5-24,9. Adapun BMI di 25-29,9 dikategorikan kelebihan berat badan dan BMI di atas 30 dikategorikan obesitas.

Meski dikatakan ideal, cara mengukur berat badan ideal menggunakan BMI juga bisa kurang akurat pada individu tertentu, seperti atlet dengan massa otot yang cukup siginifikan.

Tidak semua orang mengalami efek samping atau dampak dari kekurangan berat badan. Namun, beberapa orang mungkin merasakan beberapa risiko kesehatan akibat kekurangan berat badan, seperti:

1. Osteoporosis

Menurut sebuah studi di 2016, kekurangan berat badan dapat meningkatkan osteoporosis pada wanita, di mana kondisi tulang lebih rapuh dan rentan patah.

2. Masalah gigi, rambut, dan kulit

Tubuh terlalu kurus bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, seseorang yang kekurangan gizi dalam pola makan hariannya dapat merasakan sejumlah gejala fisik, seperti kulit yang menipis, rambut rontok, kulit kering, hingga kesehatan gigi yang buruk.

Rambut rontok bisa disebabkan karena tubuh tak mendapatkan asupan gizi yang cukup.SHUTTERSTOCK Rambut rontok bisa disebabkan karena tubuh tak mendapatkan asupan gizi yang cukup.

3. Mudah sakit

Jika tidak mendapatkan cukup energi dari pola makan harian kita untuk menjaga berat badan yang sehat, maka tubuh kita juga tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk melawan infeksi.

Hasilnya, kita akan lebih mudah terserang penyakit. Selain itu, penyakit-penyakit umum, seperti pilek, mungkin akan bertahan lebih lama daripada seharusnya.

4. Lelah sepanjang hari

Kalori adalah ukuran energi yang dapat diberikan makanan atau minuman yang kita asup untuk tubuh. Tidak mendapatkan cukup kalori untuk mempertahankan berat badan yang sehat bisa membuat seseorang merasa lebih sering lelah.

5. Anemia

Seseorang yang kekurangan berat badan cenderung memiliki jumlah sel darah merah yang rendah atau dikenal sebagai anemia.

Anemia dapat menyebabkan sejumlah kondisi, seperti pusing, sakit kepala, hingga kelelahan, yang tentunya dapat mengganggu produktivitas harian kita.

Baca juga: 8 Sumber Makanan Tinggi Zat Besi, Bantu Cegah Anemia

6. Haid tidak rutin

Wanita yang mengalami kekurangan berat berat badan mungkin akan mengalami haid yang tidak rutin atau bahkan berhenti.

Bagi remaja perempuan, mereka mungkin mengalami penundaan haid pertama kali atau tidak mengalaminya.

Adapun haid yang tidak teratur atau tidak mengalami haid dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

7. Melahirkan prematur

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan melalui An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, wanita yang hamil dan kekurangna berat badan memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih tinggi.

Artinya, bayi yang dikandungnya berpotensi lahir sebelum minggu ke-37.

8. Pertumbuhan tidak optimal

Orang usia muda memerlukan gizi yang cukup untuk tumbuh optimal dan membentuk tulang yang sehat.

Jika kekurangan berat badan dan tidak mendapatkan kalori yang cukup, maka orang tersebut berpotensi mengalami pertumbuhan yang tidak diharapkan.

Para dokter menyebutnya "failure to thrive" atau gagal berkembang.

Sementara itu, sebuah studi yang dipublikasikan melalui jurnal BMC Public Health juga menemukan bahwa kekurangan berat badan berkaitan dengan peningkatan risiko kematian yang lebih tinggi daripada individu dengan BMI rata-rata.

Kita sering kali mudah menarik kesimpulan bahwa tubuh terlalu kurus disebabkan oleh alasan tertentu. Misalnya, berpikir diri kita susah gemuk padahal banyak makan. Padahal, kondisi ini sebetulnya cukup rumit.

Memahami penyebab tubuh terlalu kurus dapat membantu kita menemukan solusinya. Dokter juga bisa membantu menemukan penyebab dan solusi yang tepat untuk membuat kita mampu mencapai berat badan ideal.

Baca juga: Merasa Susah Gemuk padahal Banyak Makan, Begini Penjelasannya

Perawatan

Seseorang yang merasa tubuhnya terlalu kurus atau kekurangan berat badan dapat mencoba beberapa metode perawatan. Misalnya, dengan menerapkan pola makan sehat yang menyertakan makanan padat kalori.

Dokter mungkin juga akan merekomendasikan pola makan spesifik untuk membantu menaikkan berat badan atau meminta kita berkonsultasi dengan ahli gizi.

Beberapa komponen kunci dalam pola makan sehat untuk menaikkan berat badan antara lain:

  • Mengonsumsi camilan sehat

Camilan tinggi protein dan gandum utuh dapat membantu kita menaikkan berat badan. Beberapa contohnya seperti camilan dengan selaai kacang, protein bar, hingga kacang almond.

  • Makan beberapa kali dalam sehari

Seseorang yang kekurangan berat badan mungkin kesulitan makan dalam porsi besar. Untuk itu, meski porsinya kecil, usahakan makan beberapa kali sehari sehingga kebutuhan gizi tercukupi.

  • Menyertakan makanan tambahan

Kita juga bisa menyertakan sumber makanan padat nutrisi pada menu makanan harian kita, seperti menambah taburan kacang almond pada sereal sarapan, sup, atau mengoleskan selai kacang pada setangkup roti saat sarapan.

  • Menghindari kalori kosong

Konsumsi makanan tinggi kalori dapat menyebabkan kenaikan berat badan, namun makanan tersebut juga bisa menambah lemak yang bisa memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Jadi, menambah asupan kalori memang penting bagi orang yang ingin menaikkan berat badan, tapi pastikan tetap menghindari makanan tinggi gula dan garam demi kesehatan.

Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kebanyakan Makan Garam, Termasuk Gampang Haus

Kapan harus ke dokter

Jika sudah melakukan sejumlah upaya maksimal tapi tetap susah menaikkan berat badan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Terutama jika sudah mengalami efek kesehatannya.

Misalnya, mengalami haid yang tidak teraatur.

Jika kondisi ini menyebabkan kita mengganggu kesehatan mental kita atau membuat kita mengalami gangguan makan, penting untuk mencari bantuan profesional. Sayangnya, kita mungkin tak selalu menyadari jika penyebabnya adalah masalah perilaku.

Adapun beberapa gejala gangguan makan seperti penurunan berat badan yang tiba-tiba dan tidak bisa dijelaskan, tampak lelah, hingga menolak makan di depan orang lain.

Jika seseorang di lingkungan kita menunjukkan gejala seperti itu, baik teman maupun anggota keluarga, cobalah untuk mengajak mereka bertemu dengan profesional medis sehingga masalah mereka dapat teratasi secara tepat.

Baca juga: 6 Fakta Bulimia, Gangguan Makan yang Dialami Putri Diana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com