Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Vaksin untuk Anak Butuh Riset Lebih Lama dari Orang Dewasa

Kompas.com - 14/09/2021, 16:26 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNN

Ratusan juta orang dewasa telah divaksin dan itu membuktikan bahwa vaksin Covid-19 aman, serta efektif. Tetapi, hasil itu tidak menggantikan penelitian yang diperlukan pada anak-anak.

"Meskipun kami ingin melanjutkan dan mulai memvaksin anak-anak sekarang, sangat penting untuk memastikan bahwa semua sudah diteliti secara aman," kata wakil direktur RS  anak Minnesota, Dr Emily Chapman.

Baca juga: Update Corona 9 September: India Uji Coba Vaksin Melalui Hidung

Untuk vaksin Covid-19 versi anak-anak, para ilmuwan menggunakan hasil dari uji coba dewasa dan uji coba pediatrik (pasien anak) secara penuh.

Lalu, untuk remaja berusia 12 ke atas, Perlman menjelaskan bahwa perusahaan tidak perlu mendaftarkan 30.000 orang yang dibutuhkan untuk uji coba dewasa karena bisa melakukan apa yang disebut "immunobridging."

Data menunjukkan bahwa untuk kelompok usia ini, respon imun setara dengan orang dewasa.

Perusahaan pembuat vaksin sebenarnya mengambil pendekatan serupa dengan anak-anak yang lebih kecil, tetapi pada awal Agustus FDA meminta enam bulan data keamanan untuk ditindaklanjuti.

FDA juga meminta Pfizer dan Moderna untuk menggandakan jumlah anak usia 5-11 tahun dalam uji klinis.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Dikombinasi?

Anak-anak bukanlah orang dewasa kecil

Uji coba vaksin anak-anak sebenarnya dimulai pada orang dewasa.

Menurut ketua uji coba vaksin Pfizer di Children's Hospital & Medical Center di Omaha, Dr Kari Simonsen, biasanya setiap kandidat vaksin, bahkan dengan kondisi lain, akan dievaluasi terlebih dahulu pada pasien dewasa kemudian baru pada usia yang semakin muda.

"Kami tidak dapat membuat asumsi tentang keamanan atau tolerabilitas obat-obatan pada anak-anak sama dengan orang dewasa," terangnya.

Versalovic juga mengatakan bahwa anak-anak ya anak-anak, mereka bukanlah orang dewasa kecil.

"Tubuh mereka berkembang dan akan bereaksi secara berbeda, sehingga kita perlu memperlakukan mereka secara berbeda," jelasnya.

Ketika sampai pada fase pengujian anak-anak, para ilmuwan membuat ukuran tentang dosis apa yang aman dan menghasilkan respons kekebalan.

Baca juga: Disiplin Pakai Masker dan Vaksin untuk Hadapi Varian Virus Baru

"Pada umumnya anak-anak memiliki sistem kekebalan yang sangat aktif dan responsif, jadi kami menduga bahwa dosis vaksin yang lebih kecil akan memicu respons yang memadai pada seorang anak untuk berhasil melawan infeksi," kata Chapman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com