Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Merawat Telinga untuk Pendengaran yang Sehat

Kompas.com, Diperbarui 04/10/2022, 11:19 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sebagai gambaran, berbisik memiliki tingkat kebisingan 30dB, percakapan 60 dB, dan kebisingan lalu lintas 70-85 dB.

Mendengarkan musik menggunakan headphone dengan volume maksimal bisa berkisar 100-110 dB, sementara suara pesawat lepas landas 120 dB.

Untuk mengetahui tingkat kebisingan secara presisi, kita bisa mengunggah aplikasi di ponsel yang dapat mengukur tingkat kebisingan. Pastikan aplikasi dikalibrasi dengan benar sehingga pembacaannya lebih akurat.

Baca juga: Suara Keras Tak Cuma Rusak Pendengaran

3. Berhati-hati saat mendengarkan musik

Cara merawat telinga juga dilakukan dengan berhati-hati saat mendengarkan musik melalui headphone atau earphone. Ini adalah salah satu bahaya terbesar untuk pendengaran kita.

Untuk membantu mencegah kerusakan pendengaran, perhatikan hal-hal berikut:

  • Gunakan headphone atau earphone dengan peredam dan jangan menaikkan volume untuk meredam kebisingan di luar.
  • Atur tingkat volume secukupnya hingga kita bisa mendengarkan musik dengan nyaman dan jangan terlalu keras.
  • Jangan mendengarkan lagi lebih dari 60 persen volume maksimal. Beberapa gawai dapat diatur untuk membatasi volume secara otomatis.
  • Jangan gunakan headphone atau earphone dengan durasi lebih dari satu jam. Jika terpaksa lebih, ambil jeda setidaknya lima menit setiap jamnya.
  • Mengurangi volume bahkan jika hanya sedikit sudah memberikan perubahan besar terhadap risiko kerusakan pendengaran.

Baca juga: Tips Aman Mengemudi Sambil Mendengarkan Musik

4. Lindungi telinga saat hadir di acara bervolume keras

Cara merawat telinga termasuk  melindungi pendengaran selama acara musik dengan suara keras. UNSPLASH/JOSH SORENSEN Cara merawat telinga termasuk melindungi pendengaran selama acara musik dengan suara keras.
Ketika menghadiri acara yang memasang volume keras, seperti acara musik, klub, atau acara olahraga, pastikan melindungi pendengaran selama acara tersebut. Berikut langkahnya:

  • Usahakan menjauh dari sumber suara keras, seperti pengeras suara.
  • Jeda dari suara keras tersebut setidaknya setiap 15 menit.
  • Beri kesempatan telinga kita untuk pulih setelah paparan suara keras, setidaknya sekitar 18 jam.
  • Pertimbangkan menggunakan penutup telinga untuk mengurangi dampak volume suara tersebut.

Baca juga: Waspada, Gejala Gangguan Pendengaran Bisa Muncul di Usia Muda

5. Jaga telinga tetap kering

Cara merawat telinga termasuk menjaganya tetap dalam kondisi kering untuk mencegah infeksi, seperti setelah berenang.UNSPLASH/BEIAN MATANGELO Cara merawat telinga termasuk menjaganya tetap dalam kondisi kering untuk mencegah infeksi, seperti setelah berenang.
Cara merawat telinga yang tak kalah penting adalah menjaganya tetap dalam kondisi kering.

Infeksi adalah masalah kesehatan pendengaran yang umum terjadi. Kondisi tersebut biasanya terjadi ketika kita membiarkan bakteri menumpuk pada telinga yang basah. Misalnya, pada kondisi setelah berenang.

Infeksi telinga yang dialami para perenang disebut otitis eksterna.

Jadi, pastikan telinga kering setelah terkena air, terutama jika terendam di dalam air.

Risiko infeksi telinga karena faktor ini bahkan lebih tinggi di kolam dengan air alami daripada di kolam yang mengandung klorin.

Keringkan telinga bagian luar dengan lembut dengan handuk setelah berenang. Jika menemukan air di saluran telinga, miringkan kepala ke samping dan tarik cuping telinga. Cara ini akan membantu "menarik" air keluar dari telinga.

Sebagai tindakan pencegahan, pertimbangkan untuk membeli penyumbat telinga untuk perenang. Ini dapat membantu menjaga air masuk ke bagian yang lebih sensitif di telinga kita.

Baca juga: Infeksi Telinga: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengatasinya

6. Memeriksakan telinga

Memeriksakan telinga ke dokter menjadi salah satu cara merawat telinga dan mencegah terjadinya kerusakan pendengaran.PEXELS/KAROLINA GRABOWSKA Memeriksakan telinga ke dokter menjadi salah satu cara merawat telinga dan mencegah terjadinya kerusakan pendengaran.
Jika khawatir kehilangan pendengaran akibat beberapa faktor, segera periksakan telinga ke dokter. Termasuk jika menemukan benjolan tidak biasa di area luar telinga.

Semakin dini gangguan pendengaran terdeteksi, semakin dini langkah penanganan dapat diberikan.

Jika diperlukan, pertimbangkan pula untuk melakukan pemeriksaan telinga secara teratur, misalnya setahun sekali, jika berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan. Misalnya jika berprofesi sebagai musisi atau bekerja di lingkungan yang bising.

Baca juga: 4 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Penggunaan Headset

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau