Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Bijak Menghadapi Orang yang Masih Ragukan Vaksin Covid-19

Kompas.com, 17 September 2021, 13:52 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih banyak orang yang enggan divaksin Covid-19 karena ragu akan efektivitas dan khawatir mengenai efek sampingnya.

Keraguan ini membuat program vaksinasi pemerintah yang dilaksanakan belum bisa berjalan dengan optimal. Selain itu, orang yang belum divaksin juga membawa risiko menularkan virus pada sekitarnya.

Jika menemui orang yang meragukan vaksin di sekitar kita, dianjurkan untuk tidak langsung menudingnya sebagai anti vaksin.

Kecemasan akan produk kesehatan tersebut amat wajar, apalagi dengan berbagai informasi soal efek vaksin yang menyebar di media sosial.

Selain itu, ada banyak inovasi kesehatan dan istilah asing yang mungkin menambah keraguan tersebut.

Oleh sebab itu, cara terbaiknya adalah menghadapi orang tersebut dengan kebaikan hati dan sikap tidak menghakimi.

Sebaliknya, kita disarankan untuk bersikap terbuka dan informatif agar orang tersebut paham pentingnya menyegerakan vaksin.

Baca juga: Belajar dari Deddy Corbuzier, Jangan Tunda Dapat Vaksin Covid-19

Tidak semua orang yang belum divaksin adalah anti vaksin

Ada banyak alasan yang membuat seseorang masih enggan divaksin, bukan hanya karena anti vaksin.

Menurut, Kaiser Family Foundation Covid-19 Vaccine Monitor sekitar 16 persen orang ingin mendapatkan vaksin sesegera mungkin. Namun mereka menunggu untuk melihat bagaimana vaksin mempengaruhi orang lain atau akan mendapatkan vaksin jika diharuskan.

Survei yang sama menemukan bahwa 20 persen orang yang tidak divaksinasi khawatir akan efektivitasnya karena terlalu baru dan proses produksinya yang cepat. 

Sebaliknya, hanya 4 persen orang yang tidak divaksinasi yang mengatakan alasan utama mereka tidak mempertimbangkan vaksin covid-19 adalah karena mereka “tidak mempercayai vaksin secara umum.”

Baca juga: Topik Vaksin Covid-19 Banyak Dicari Masyarakat Indonesia Lewat Google

Hilangkan bias dan asumsi negatif

Hilangkan semua bias dan anggapan negatif soal orang yang belum mau divaksin. Penyebaran soal teori konspirasi vaksin tidak ada hubungannya dengan ras, pendidikan, suku maupun agama.

Pertimbangkan bahwa orang tersebut mungkin hanya bersikap waspada dan butuh lebih banyak data kesehatan. Sadarilah bahwa pemikiran setiap orang itu rumit dan mungkin alasan mereka tidak divaksin itu bersifat pribadi.

Bangun percakapan yang terbuka

Cobalah membangun percakapan yang terbuka soal Covid-19 tanpa melibatkan emosi. Kebanyakan orang memang masih mempertanyakan apakan virus tersebut nyata dan berbagai teori konspirasi lainnya.

Daripada langsung menilai pemikiran orang itu, ajaklah berdiskusi dengan data-data yang kuat. Sampaikan soal informasi yang kita miliki secara akurat tanpa bersikap emosional.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau