KOMPAS.com - No Bra Day sebenarnya adalah kampanye untuk membangun kesadaran akan risiko kanker payudara.
Penyakit yang bisa menyerang pria maupun wanita ini bisa diobati dengan lebih baik apabila dideteksi dini.
Sayangnya, kebanyakan pasien kanker payudara terlambat merasakan gejalanya sampai akhirnya kondisinya sudah parah.
Baca juga: 9 Penyebab Kanker Payudara pada Pria, Gaya Hidup Bukan Satu-satunya
Jadi di Hari Tanpa Bra yang jatuh tiap 13 Oktober ini merupakan pengingat agar kita memberikan perhatian lebih pada payudara masing-masing.
Deteksi dini kanker payudara adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Semakin tinggi stadium kanker payudara ketika ditemukan maka angka harapan hidupnya akan semakin rendah.
Deteksi dini bisa dilakukan oleh kita sendiri dengan cara memastikan tidak ada benjolan, perubahan tektur kulit atau gejala lainnya di area payudara dan sekitarnya.
Baca juga: Bulan Kanker Payudara, Sudah Tahu Gejala Awal Kanker Ini?
Selain melakukannya sendiri, kita juga bisa minta bantuan pasangan ntuk membantu memeriksa kondisi payudara.
Lakukan secara bergantian pula karena kaum pria juga memiliki risiko yang sama soal penyakit ini.
Selain untuk kesehatan, aktivitas ini bisa tentunya bisa menambah kemesraan bersama pasangan bukan?
Cara ini bukan hanya berdampak baik pada kondisi kesehatan namun dapat menambah kemesraan bersama pasangan.
Sebelumnya, pastikan untuk memahami poin-poin soal gejala kanker payudara agar tidak ada yang luput.
Baca juga: Hari Tanpa Bra Sedunia, Ketahui 4 Faktanya
Untuk lebih jelasnya, kita bisa mencari tahu lebih banyak informasi soal benjolan abnormal, nyeri tekan atau perubahan pada payudara yang dimaksud.
Saran terbaik adalah melakukan pemeriksaan pada hari 7-15 hari setelah menstruasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.