Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Lebih Mudah Menyebar di Kabin Pesawat, Benarkah?

Kompas.com - 23/12/2021, 14:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

Powell menerangkan, dua orang yang memakai masker memiliki transmisi virus yang minimal antara satu sama lain.

"Jika salah satu dari orang itu melepas masker, maka orang itu berisiko lebih besar menularkan dan sedikit lebih berisiko terkena virus."

"Tetapi jika kita berdua melepasnya maka jelas, tidak ada penghalang di sana dan kita dapat dengan bebas menularkan virus antara satu dengan yang lain," sambung pria itu.

Apakah tidak melakukan penerbangan lebih aman?

Dikatakan Powell, cara terbaik untuk melindungi diri dari paparan varian Omicron adalah mendapat suntikan vaksin dan booster.

"Perlindungan yang kita dapat dari masker tambahan atau jenis masker yang berbeda, atau tidak terbang dengan pesawat sama sekali mungkin kurang dari manfaat yang akan kita peroleh jika mendapatkan booster," kata Powell.

"Ada semacam anggapan yang muncul, pada dasarnya Omicron membuat kita kehilangan satu dosis vaksin."

"Jadi, dua dosis vaksin melawan Omicron memiliki perlindungan yang sama dengan satu dosis vaksin melawan varian Delta," lanjut dia.

"Hal itu tidak ditetapkan dalam sains, tetapi tampaknya berkorelasi dengan apa yang ditunjukkan dalam studi."

Baca juga: Apakah PCR dan Antigen Efektif Mendeteksi Varian Omicron?

Bagaimana keamanan penumpang apabila kasus Omicron ditemukan di dalam pesawat terbang?

Menurut Powell, pesawat adalah ruang tertutup namun tidak terlalu berisiko dibandingkan tempat-tempat lain.

"Sebuah pub di Irlandia dengan kipas angin di sudut berisiko bagi saya, atau gym di mana banyak orang berteriak dan berkeringat," ucap dia.

Namun, menurut Powell, bandara merupakan tempat di mana orang ramai berkumpul, sehingga risiko paparan virus tidak terkontrol di area tersebut .

"Apa yang bisa kita lakukan? Vaksinasi, tes, memakai masker, menjaga jarak. Apakah masker bedah lebih baik daripada masker kain? Bisa jadi. Rata-rata sekitar 10-20 persen."

Berdasarkan penuturan Powell, pesawat terbang tidak terlalu kondusif sebagai tempat penyebaran virus daripada lingkungan indoor lain.

"Kita tidak mengatakan pesawat itu sempurna, tetapi dibandingkan restoran, bus, kereta, klub malam, gym, kemungkinan virus berpindah ke orang lain lebih kecil di pesawat," tutur dia.

Sebagian besar kasus penyebaran yang terdokumentasi dalam pesawat, ia melanjutkan, terjadi pada Maret 2020.

"Itu sebelum adanya pengujian pada penumpang pesawat, sebelum kita memakai masker, sebelum mengatur prosedur naik pesawat, sebelum ada tingkat kesadaran yang tinggi untuk tidak melakukan penerbangan jika kita tidak sehat."

Perlukah membiarkan kursi tengah di pesawat kosong?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com