Sejumlah pakar kesehatan mental bahkan menilai ecorexia terkait dengan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dalam hal ini lebih dari sekadar menjadi sangat sadar lingkungan.
Baca juga: Mengenal Penyakit OCD, Gangguan Mental yang Dialami Aliando Syarief
"Apakah ecorexia terkait dengan OCD tergantung pada seberapa besar kecemasan mendorong perilaku Anda dan apakah perilaku tersebut secara signifikan mengurangi kecemasan itu," kata psikolog Marla Deibler, Psy.D.
Wanita yang berbasis di New Jersey itu merupakan pakar OCD dan masalah hoarding.
Ecorexia membuat kita ingin menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dengan sempurna, hal yang sebenarnya sulit diwujudkan.
“Perfeksionisme dapat menyebabkan gangguan kecemasan, gangguan mood, depresi, dan masalah sosial,” kata Dr. Deibler.
Ecorexia ditandai dengan sejumlah perilaku, yang berlebihan dan menunjukkan obsesi kita, antara lain:
Sara Snow, pakar gaya hidup ramah lingkungan asal Texas mengingatkan gaya hidup ramah lingkungan yang terlalu eksrem sebenarnya tidak sehat maupun sustainable.
Baca juga: Tips Daur Ulang Sampah Belanja Online agar Jadi Ramah Lingkungan
Kita akan mengalami kelelahan dan overdosis dengan obsesi yang kita bangun sendiri.
Orang dengan ecorexia akan kehabisan tenaga dan akhirnya berhenti menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Harus diakui, gaya hidup ramah lingkungan membutuhkan upaya ekstra, tenaga maupun biaya, untuk diterapkan.
Termasuk ketika kita enggan menggunakan plastik sama sekali atau anti dengan produk fast fashion.
“Harus ada keseimbangan. Saya menyadari itu 100 persen tidak mungkin untuk menjadi sempurna dalam segala hal," kata Snow, yang juga pernah mengalami ecorexia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.