KOMPAS.com - Merasa tidak bahagia dalam bekerja adalah masalah yang dihadapi banyak orang. Bisa jadi, kita juga merasakan hal ini.
Ketidakbahagiaan dalam bekerja bisa memaksa kita untuk bertindak, seperti membicarakannya dengan atasan. Namun, apakah itu merupakan keputusan yang bijak?
Bukan perkara mudah mengungkapkan rasa frustasi terkait pekerjaan kepada atasan. Apalagi, atasan memiliki banyak persoalan yang harus dihadapi selain memikirkan karyawannya.
Bersikap terlalu jujur tentang ketidakbahagiaan kita bekerja bisa menjadi bumerang.
Tetapi di sisi lain, menceritakan kebenaran bisa menjadi titik balik dalam hubungan kita dengan atasan dan pekerjaan.
Seorang atasan yang baik adalah atasan yang mau mendengar keluhan dari karyawannya sebelum karyawan mengundurkan diri.
"Bukan hanya boleh memberitahu atasan kalau kita tidak bahagia dengan pekerjaan kita, ini lebih baik diungkapkan," kata Gorick Ng, penasihat karier di Harvard University.
Ia juga merupakan penulis "The Unspoken Rules: Secrets to Starting Your Career Off Right".
"Posisikan diri kita sebagai atasan. Apakah kita lebih senang karyawan datang kepada kita dengan menceritakan masalah mereka, atau menyembunyikan masalah dari kita dan berhenti tiba-tiba?"
"Kemungkinan, kita lebih senang mendapat kesempatan untuk memperbaiki masalah," imbuhnya.
Baca juga: Tips Menghadapi Atasan yang Tak Bisa Ditebak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.