Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pria Menganggap Dirinya Lebih Cerdas Dibanding Wanita?

Kompas.com - 23/03/2022, 07:41 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun kini, stereotip gender telah banyak berubah.

Saat ini, kebanyakan orang akan setuju bahwa pria dan wanita sama-sama cerdas.

Kendati demikian, tetap ada perbedaan yang cukup besar dalam keyakinan implisit tentang gender dan intelek.

Dukungan terselubung dan tidak langsung masih dapat dilihat secara luas.

Dalam sebuah studi psikologi sosial klasik misalnya, peneliti meminta orangtua untuk memperkirakan kecerdasan anak-anak mereka.

Hasilnya, anak laki-laki dinilai lebih cerdas daripada anak perempuan, dan ini terjadi di berbagai belahan dunia.

Baca juga: Ukuran Pupil Mata Bisa Jadi Penanda Kecerdasan, Ini Penjelasannya

Harapan orang tua memang sangat penting dalam mempengaruhi citra diri intelektual anak-anaknya, sekaligus akan memprediksi prestasi akademiknya di kemudian hari.

Selain itu, perbedaan dalam self-esteem (menghargai diri) juga masih menjadi faktor penting dalam menilai kecerdasan seseorang.

Sebab, orang dengan self-esteem yang lebih tinggi cenderung melihat semua aspek kehidupan mereka (termasuk kemampuan intelektual) secara lebih positif.

Nah, anak perempuan dan perempuan umumnya memiliki self-esteem lebih rendah dibanding anak laki-laki dan laki-laki. 

Biasanya, hal ini akan muncul pada awal masa remaja.

Hal inilah yang membuat anak laki-laki dianggap lebih “cerdas.”

Lalu untuk menghasilkan temuan ini, para peneliti meminta agar para partisipan memperkirakan IQ mereka setelah menjelaskan bagaimana kecerdasan itu dinilai.

Hasilnya, rata-rata pasrtisipan mendapatkan 100 poin, dengan 2/3 (66%) partisipan meraih skor 85 hingga 115 poin untuk memberi mereka acuan untuk membuat perkiraan.

Para peneliti juga memberi tahu peserta bahwa mereka akan menyelesaikan tes IQ setelah memperkirakan IQ mereka sendiri.

Hal ini akan membantu melawan keangkuhan dan perkiraan yang berlebihan, serta memungkinkan peneliti untuk menguji keakuratan perkiraan diri pria dan wanita.

Selain itu, peserta juga menyelesaikan ukuran self-esteem secara umum, dan Bem Sex-Role Inventory, yang mengukur ciri kepribadian maskulin dan feminin.

Hal itu dilakukan karena tim peneliti meyakini bahwa psikologis gender (khususnya maskulinitas) akan menjadi prediktor perkiraan diri yang lebih baik dibanding jenis kelamin biologis (laki-laki atau perempuan saat lahir).

Baca juga: Tanda Sederhana yang Gambarkan Kecerdasan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com